Demam berdarah dengue (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. DBD sangat umum di daerah tropis dan subtropis, terutama di Asia, Amerika Latin dan juga termasuk Indonesia. Penyakit ini dapat mempengaruhi siapa saja, tetapi anak-anak dan orang dewasa yang belum pernah terinfeksi sebelumnya memiliki risiko lebih tinggi untuk mengalami gejala yang lebih parah.
Data dari Kementerian Kesehatan Indonesia menunjukkan bahwa jumlah kasus demam berdarah dengue terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2020, terdapat sekitar 100.000 kasus demam berdarah dengue yang dilaporkan di seluruh Indonesia, dengan lebih dari 600 kematian akibat penyakit ini.
Gejala DBD bervariasi dari orang ke orang, gejala awal demam berdarah dengue meliputi demam tinggi, sakit kepala, mual, muntah, dan ruam kulit. Gejala-gejala ini biasanya muncul dalam waktu 4-10 hari setelah terinfeksi virus dengue. Beberapa kasus yang lebih parah dapat menyebabkan pendarahan internal, syok, dan kematian. Gejala-gejala ini biasanya muncul pada hari ke-3 hingga ke-7 setelah terinfeksi. Penanganan segera dan tepat sangat penting untuk mencegah komplikasi yang lebih serius.
Pencegahan demam berdarah dengue meliputi pengendalian populasi nyamuk dan meminimalkan kontak dengan nyamuk Aedes aegypti. Langkah-langkah sederhana seperti mengenakan pakaian yang menutupi seluruh tubuh, menggunakan lotion atau semprotan anti-nyamuk, dan membersihkan lingkungan sekitar rumah dapat membantu mencegah penyebaran penyakit ini.
Pemerintah Indonesia juga telah mengambil beberapa langkah untuk mengendalikan penyebaran demam berdarah dengue, termasuk kampanye penyuluhan kepada masyarakat tentang cara pencegahan dan penanganan, serta memberikan vaksin kepada anak-anak di daerah dengan risiko tinggi.
Meskipun demam berdarah dengue dapat menyebabkan dampak yang serius, namun dengan pencegahan yang tepat, penanganan yang segera, dan upaya bersama antara pemerintah, tenaga medis, dan masyarakat, kita dapat mengendalikan penyebaran penyakit ini dan menjaga kesehatan dan keselamatan kita.
Reference
1. Kementerian Kesehatan RI. (2021). InfoDatin Situasi DBD. dari https://www.kemkes.go.id/resources/download/pusdatin/infodatin/infodatin-dbd-2021.pdf
2. World Health Organization. (2022). Dengue and severe dengue. Â dari https://www.who.int/news-room/q-a-detail/dengue-and-severe-dengue
3. Centers for Disease Control and Prevention. (2022). Dengue. dari https://www.cdc.gov/dengue/index.html
4. Ministry of Health Singapore. (2021). Dengue fever. dari https://www.moh.gov.sg/diseases-updates/dengue-fever
5. Indonesian Pediatric Society. (2021). Pedoman Tatalaksana Demam Berdarah Dengue (DBD) pada Anak. dari http://ipedi.or.id/wp-content/uploads/2021/03/Pedoman-DBD-2021_1.pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H