Mohon tunggu...
KKN Kolaboratif 190
KKN Kolaboratif 190 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Kelompok 190 KKN Kolaboratif Kabupaten Jember di Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Yuk Intip Keseruan KKN Kelompok 190 Mulai dari Posyandu sampai dengan Mendatangkan Ahli Gizi untuk Pencegahan Stunting

15 Agustus 2024   14:37 Diperbarui: 15 Agustus 2024   14:40 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Bersama Narasumber dan Juga Peserta Sosialisasi (dokpri)

Hari demi hari sudah terlewati, tak terasa sudah 2 minggu kelompok KKN 190 berada di desa Sumbersalak. Memasuki di minggu ketiga, kegiatan dimulai dengan berpartisipasi dalam kegiatan posyandu yang ada di desa Sumbersalak. Kegiatan posyandu dilaksanakan di salah satu rumah kader posyandu yang berada di Dusun Karanganyar. Rangkaian kegiatan yang ada di posyandu meliputi pengukuran berat badan, tinggi badan, monitoring perkembangan ibu dan anak oleh bidan untuk menentukan tindakan yang akan dilakukan selanjutnya, serta pemberian vitamin A dan C. Kemudian yang terakhir pemberian PMT (Pemberian Makanan Tambahan).

Bentuk partisipasi kelompok KKN 190 dalam kegiatan tersebut adalah dengan cara membantu serangkain acara sampai selesai. Untuk meratakan pembagian tugasnya, kelompok KKN 190 membagi anggotanya ke dalam tiap-tiap rangkaian kegiatan. Pembagian anggota diantaranya 2 orang mengukur berat badan, 2 orang mengukur tinggi badan, dan  orang memberikan vitamin. Dengan berpartisipasi dalam posyandu tersebut maka kelompok 190 menjadi tahu bahwa pemantauan kesehatan bayi dan balita dimulai dari kehamilan, misalnya asupan makanan yang dikonsumsi oleh sang ibu, vitamin yang harus dikonsumsi sampai dengan konsistensi pemeriksaan kehamilan ke dokter. Hal tersebut bertujuan untuk pemantauan kesehatan ibu dan anak.

Setelah mengikuti kegiatan posyandu tersebut, maka dapat diketahui bahwa kesadaran terkait pemantauan kesehatan ibu dan anak masih kurang. Sehingga peluang resiko terjadinya stunting masih dapat terjadi. Menurut WHO tahun 2015, stunting adalah kondisi dimana terjadinya ketidakseimbangan antara pertumbuhan dan perkembangan anak yang diakibatkan karena kekurangan gizi sehingga mengakibatkan tinggi badan anak tidak sesuai dengan seusianya. Berdasarkan hal tersebut, kelompok KKN 190 berinisiatif menyusun program kerja Sosialisasi Edukasi Gizi Seimbang untuk Pencegahan Stunting. Sosialisasi tersebut dengan harapan agar menambah wawasan masyarakat terkait pentingnya keseimbangan gizi untuk ibu dan anak.

Agar penyebaran edukasi merata, kelompok KKN 190 menyelenggarakan kegiatan sosialisasi di Balai Desa Sumbersalak yang dihadiri oleh kurang lebih 20 peserta pada hari Sabtu, 10 Agustus 2024. Sasaran dari kegiatan edukasi ini adalah ibu kader posyandu, ibu hamil, dan ibu yang memiliki anak dengan kondisi stunting. Output dari kegiatan ini diharapkan menambah edukasi dan kesadaran pada sasaran yang tepat sehingga secara tidak langsung dapat mencegah terjadinya stunting. Kegiatan edukasi ini mengundang langsung seseorang yang ahli di bidang gizi yaitu Dosen UNEJ Fakultas Kesehatan Masyarakat sebagai narasumber yang akan membagikan ilmu dan pengalamannya terkait gizi. Selain dihadiri oleh dosen utama juga terdapat 2 dosen pendamping yang turut ikut serta dalam kegiatan tersebut. Kegiatan tersebut dimulai dengan pengisian absensi oleh peserta kemudian memasuki acara intinya yaitu penyampaian materi oleh Ibu Ninna Rohmawati M.Gz., M.PH selaku narasumber utama dalam acara tersebut. Penyampaian materi edukasi berjalan dengan kondusif yakni terjadi komunikasi berkesinabungan antara edukator dan sasaran peserta. Selain sesi materi juga terdapat penyampaian menu alternatif PMT (Pemberian Makanan Tambahan) yaitu cilok berbahan dasar kelor dan ikan lele serta puding kelor yang memiliki kandungan gizi yang banyak. Penyampaian PMT dilakukan oleh mahasiswa KKN yakni meliputi keragaman fungsi dan manfaat dari daun kelor dan ikan lele serta cara pembuatan cilok dan pudding. Sehingga ibu-ibu kader menjadi tau terkait menu-menu PMT yang sehat dan bergizi serta masyarakat bisa menerapkan ilmunya dalam kehidupan sehari-hari. 

Penyampaian Materi Terkait Menu PMT (Pemberi Makanan Tambahan) Berbahan Dasar Daun Kelor (dokpri)
Penyampaian Materi Terkait Menu PMT (Pemberi Makanan Tambahan) Berbahan Dasar Daun Kelor (dokpri)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun