Bintoro, Demak (28/07/2022), kelas 5 SD N Bintoro 9 mengikuti sosialisasi gerakan "Ayo Menabung!" Acara yang berlangsung selama satu jam tersebut mendapatkan antusiasme yang luar biasa dari para peserta.
Pada tahun 2019, OJK menyatakan bahwa Indeks Literasi Keuangan Indonesia berada di angka 30,03 persen. Angka yang rendah tersebut mengantarkan Indonesia menjadi salah satu negara dengan literasi keuangannya yang rendah. Perbedaan yang sangat signifikan dapat dilihat jika dibandingkan dengan negara tetangga, misalnya Malaysia yang berada di angka 85 persen.
Literasi keuangan memiliki makna pemahaman mengenai konsep dan risiko keuangan serta kepercayaan diri dalam menerapkan pemahaman tersebut untuk membuat keputusan keuangan yang efektif. Literasi keuangan tidak harus dimiliki orang dewasa saja, tetapi juga anak-anak. Bagi anak-anak, pendidikan literasi keuangan merupakan suatu hal yang krusial karena mereka cenderung memiliki perilaku premature affluence, yaitu perilaku boros yang timbul jika ada dukungan keuangan.
Salah satu topik pendidikan literasi keuangan yang sangat dekat dengan kehidupan sehari-hari anak-anak adalah menabung. Menabung merupakan kegiatan menyisihkan sebagian uang yang dimiliki untuk disimpan dalam jangka waktu tertentu.
Berdasarkan wawancara sekaligus perizinan dengan Kepala Sekolah SD N Bintoro 9, Kepala Sekolah menilai siswa kelas 5 membutuhkan pengajaran mengenai pentingnya menabung. Hal ini dikarenakan siswa kelas 5 akan memiliki kegiatan wajib menabung guna menunjang kebutuhan dana studi wisata. Berangkat dari informasi tersebut, penulis akhirnya memutuskan untuk memberikan sosialisasi sekaligus ajakan "Ayo Menabung" untuk siswa-siswi kelas 5 SD N Bintoro 9.
Kegiatan sosialisasi mendapatkan respon positif dari siswa-siswi. Metode pembelajaran yang digunakan adalah student centered learning, yang menerapkan peran peserta sebagai subjek pembelajaran. Materi disusun dengan pendekatan aktivitas sehari-hari peserta sehingga peserta dapat lebih memahami pentingnya menabung. Selain itu, kegiatan ini juga memadukan pemaparan materi dengan permainan edukasi sehingga peserta menjadi tidak mudah bosan. Materi-materi yang disampaikan adalah makna uang, pengertian menabung, contoh kegiatan menabung, mengapa kita harus menabung, dampak jika tidak menabung, dan tips menabung. Tak hanya itu, peserta didik juga diminta untuk membuat suatu keinginan yang akan dijadikan motivasi untuk menabung. Menjelang akhir kegiatan, diadakan tanya jawab berhadiah celengan bertarget.
Melalui acara sosialisasi sekaligus ajakan untuk menabung ini, penulis berharap kesadaran siswa-siswi kelas 5 SD N Bintoro 9 atas pentingnya menabung meningkat. Selain itu, sebagai suatu bentuk keberlanjutan, dalam jangka panjang penulis berharap siswa-siswi dapat menjadi disiplin dalam mengelola keuangannya.
Penulis: Hani Ulima Asri