Mohon tunggu...
Hanitia Utari
Hanitia Utari Mohon Tunggu... -

simple

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Seseorang yang Menginspirasi

5 September 2012   21:14 Diperbarui: 25 Juni 2015   00:52 248
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dia menyayangi ku dengan cara yang berbeda, dengan cara yang aneh, dengan caranya sendiri, dia tidak perduli orang lain berbicara apa. aku coba untuk memintanya mencium kening ku, tapi apa yang dia berikan kepada ku? cium yang sangat amat aneh tetapi ini bermakna, ia menciumku dengan nasihatnya. aku memintanya untuk menyayangi ku dan mencintai ku tapi lagi caranya yang aneh membuatku takjub dan bersyukur, dia menyayangi dan mencintai ku dengan cara bimbingannya, dengan cara ketenangannya, dengan cara proses pengalaman hidupnya dan dengan impiannya. yang selalu ku ingat jelas setiap ucapannya bermakna, setiap ucapannya menjadi bimbingan ku. dia selalu bilang "aku mencari pasangan yang bukan hanya didunia saja tetapi nanti di akhirat", indahnya kata-kata itu. Pertama yang kupelajari dari dia soal "Kesederhanaan", "Keikhlasan", "Ketenangan". dan itu semua yang membuat aku mulai berubah, bukan karena aku menyayanginya tetapi karena aku ingin mencontoh keikhlasan dan kesederhanaannya. kemarin tanggal 04 september 2012 aku dapat pelajaran pertama ku tentang menghargai, tentang ucapan yang ku keluarkan, tentang sikap, tentang pemikiran dan tindakan. dia tidak bergelimang harta tapi  dia bergelimang ilmu. kemarin pelajaran pertama ku rasanya memang aku bagaikan tong kosong nyaring bunyinya. pecah air mata ku mengakibatkan aku menyadar, mengakibatkan ku merasaberuntung, karena Tuhan memberiku dia tepat pada waktunya. tepat pada saat aku hampir hilang kepercayaan terhadap Tuhan. bukan aku menyanjung dia, bukan aku memujanya, tapi aku memang benar merasa beruntung saat dia memberi banyak nasihat, saat dia memberi banyak ruang untuk ku berfikir, saat dia memberiku banyak ilmu, saat itu aku terdiam, fokus, berfikir dan harus bertindak, sikap dan siifat ku belum dewasa, hanya bisa bicara tanpa bertindak. Tuhan memang masih sayang kepadaku, Ia beri dia kepada ku. Tuhan ku mohon jangan ada hambatan. kali ini 05 september 2012 dia sudah tau apa yang akan terjadi, saat aku jalan dengan teman ku, saat itu dia memberi ku pelajaran lagi dan sangat bermakna, aku terlalu lemah, aku terlalu berputus asa, aku terlalu mudah percaya. pelajaran yang sangat bermakna dan mudah-mudahan bisa ku lakukan. setiap kali rasanya ingin terus ada disampingnya agar aku tau bagaimana cara bertindak yang benar. dan setiap saat rasanya aku memang banyak yang ingin kuceritakan kepadanya begitupun sebaliknya, banyak hal yang ingin ku tanya dan banyak hal juga yang ingin dia ceritakan kepadaku. Namanya Teguh Prasetyo, dia yang berani jalan dijalannya sendiri, dia yang tak takut akan dunia yang berubah. dia tak takut dengan kematian yang umumnya di umur 22 tahun tidak membicarakan tentang itu, dia beda dari beberapa lelaki yang ku kenal, dia sederhana bukan keadaan yang sederhana tetap ya Kesederhanaan yang seutuhnya, istighfar selalu diucapkan saat dia melakukan yang hati kecilnya tidak inginkan. keyakinannya terhadap Tuhan. ketegarannya dalam proses kehidupan. kejujurannya, dia lahir bukan dengan langsung menjadi dia yang sekarang itu semua karena proses dan takdir Tuhan. dia bukan sosok yang sudah tua, dia sosok dewasa yang tidak pada umumnya. dia berani berlari kearah utara saat mereka lari kearah selatan. Ini dia dengan kehidupannya, dengan cara mencintai yang berbeda. dengan cara menghadapi hidup yang berbeda.

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun