Konsep biblioterapi merujuk kepada efek terapeutik dari membaca buku. Â Secara umum ada dua kategori buku yang digunakan dalam biblioterapi. Â Kategori yang pertama adalah buku yang mengandung manual eksplisit self-help. Â
Buku tersebut didesain untuk memungkinkan orang-orang memahami dan memecahkan masalah tertentu dalam hidup mereka. Â Buku self-help biasanya mengandung latihan dan saran atau tindakan, oleh karena itu seringkali dianggap berorientasi behavioral. Â Karegori yang kedua adalah buku teks. Â
Biasanya berkenaan dengan topik psikologi yang secara esensial mendiskusikan ide dan pengalaman ketimbang berorientasi secara eksplisit kearah perubahan perilaku. Konsep biblioterapi sebenarnya bukanlah yang yang baru. Â
Pada tahun 1939 biblioterapi telah mendapat pengakuan yang resmi saat divisi rumah sakit dari American Library Association (ALA) menunjuknya sebagai komite biblioterapi pertama. Konsep biblioterapi  merupakan pengembangan dari layanan pembaca sejalan dengan keterampilan pustakawan yang berfungsi sebagai bimbingan pembaca.
Layanan biblioterapi diperpustakaan
Biblioterapi sendiri sebenarnya sudah dimulai pada abad ketiga belas di rumah sakit Al-Mansgur di Kairo. Â Disamping pemberian obat secara medis, pasien saat itu juga diberikan terapi bacaan ayat-ayat al-Qur'an. Â
Hasilnya menunjukkan adanya percepatan penyembuhan. Â Â Ketika seseorang sakit fisik, hal pertama yang perlu disentuh adalah mentalnya, mental "sembuhnya"nya. Â
Bilioterapi mencoba memberikan nutrisi bagi mental kognitif, melalui serangkaian teknik yang terpadu, termasuk melalui pendekatan membacakan buku.Â
Selama bertahun-tahun sejak tahun 1904, ketika pustakawan rumah sakit di Amerika Serikat ditunjuk untuk mengambil alih perpustakaan pasien dirumah sakit McLean di Boston, konsep perpustakaan sebagai agen terapi dan pustakawan sebagai biblioterapis telah berkembang. Â
Beberapa pustakawan diperpustakaan rumah sakit Amerika ketika itu sudah memperlakukan perpustakaannya sebagai agen terapi. Â Bukan hanya itu, Dr. Gordon R. Kamman dalam beberapa artikel penting yang ditulisnya pada tahun 1930an dan awal tahun 1940an mendukung biblioterapi dan menekankan perlunya pustakawan dilatih sebagai anggota yang terllibat kontribusi dari tim terapi. Â
Biblioterapi adalah bagian dari rangkaian kesatuan layanan perpustakaan, referensi, bimbingan pemustaka dan biblioterapi juga memiliki kesaman fungsi. Â Seluruhnya merupakan layanan yang bersifat informasi, instruksional, dan kebutuhan bimbingan. Â