Modifikasi lateks polimer pada semen mortar dikembangkan pada 1960. Lateks sebagai aditif yang sangat diperlukan dalam semen mortar untuk melindungi konstruksi beton. Dispersi polimer organik dalam semen mortar pada saat pencampuran juga dikenal sebagai lateks. Semen mortar termodifikasi lateks menarik karena penambahan lateks secara substansial untuk meningkatkan berbagai sifat fisik maupun sifat mekanik semen mortar dan beton, seperti kekuatan perekat, daya tahan, kekuatan lentur, ketahanan retak dan ketahanan air. Selain meningkatkan kekuatan fisik dan mekanik modifikasi lateks juga memperbaiki struktur morfologi semen mortar CSA.Â
Lateks dibentuk oleh monomer sederhana yang digabungkan melalui reaksi, reaksi tersebut dikenal sebagai polimerisasi. Film polimer yang fleksibel dan terhomogeneous, polimer lateks memberikan kohesi mortir segar dan adhesi ke berbagai substrat.
Diantara lateks polimer, Styrene polyacrylic (SPA), ethylene vinyl acetate (EVA), styrene butadiene rubber (SBR), styrene acrylate rubber (SAR) dan poly acrylic ester (PAE) adalah jenis lateks yang paling banyak digunakan untuk memodifikasi sifat mekanik semen mortar. Jenis dan dosis aditif juga akan mempengaruhi kinerja semen mortar dan bahan perkerasan semi fleksibel, dan mempengaruhi kinerja perkerasan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H