Mohon tunggu...
Hanisa ZahraRahmadini
Hanisa ZahraRahmadini Mohon Tunggu... Lainnya - hanisa

Hanisa Zahra_1EA06

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Asal-Muasal Batu Malin Kundang

14 Agustus 2020   15:53 Diperbarui: 14 Agustus 2020   16:26 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

hallo teman-teman Kompasiana,hari ini kita akan membahas cerita malin kundang,jika ada yang tahu bisa dibaca ulang,dan jika ada yang tidak tahu yu mari kita baca

Malin kundang berasal dari provinsi Sumatra Barat.cerita malin kundang berisi tentang anak yang durhaka tehadap ibunya,dan dikutuklah menjadi batu.malin kundang merupakan anak semata wayang yang tinggal hanya bersama ibunya seorangpun,dan pada saat malin berusia meranjak remaja,ia pergi merantau dengan menaiki kapal saudagarnya.

Dan tiba-tiba di tengah laut kapal yang ia naiki diserang bajak laut dan semuanya di ambil alihkan,akhirnya kapal yang di tumpanginya terdampar di sebuah pulau.malin kundang berjalan menuju desa yang terdekat disana dan memulai kehidupan baru disana ia sangat bergigih untuk bekerja sehingga ia menjadi saudagar yang kaya raya ,kemudian malin kundang menikah beberapa tahun setelahnya,ia melakukan pelayaran bersaman isterinya dan kembali ke tanah kelahiranya dimana ia di lahirkan.

Ibu malin yang sangat merindukan anaknya melihat sebuah kapal yang mendekat,ia melihat saudagar kaya di kapal sangat mirip persis dengan anaknya ia mendekat dan berusaha untuk berbicara dengan malin,tetapi malin tidak mengakui itu ibunya karena ia malu penampilan ibunya sangat kotor.Ibu malin sangat kecewa di perlakukan seperti itu dari anaknya,lalu ia bersumpah"oh tuhan jika benar ia anakku aku sumpahi ia menjadi sebuah batu".Pada saat itu pula tubuh malin menjadi kaku dan akhirnya terbentuk pula menjadi sebuah batu karang,batu tersebut masih ada hingga sekarang tetapi karena abrasi oleh pantai batu tersebut mengikis, oleh pemerintah diganti dengan replica atau batu yang mirip dengan aslinya untuk dijadikan pelajaran.

by: Hanisa Zahra Rahmadini
12-Busana 2

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun