Mohon tunggu...
Hanisa Nur Sakinah
Hanisa Nur Sakinah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa ilmu komunikasi FISIP UNSRI

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep: Dinasti Modern di Indonesia

11 Oktober 2024   07:32 Diperbarui: 11 Oktober 2024   07:32 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep: Dinasti Politik Modern di Indonesia

Gibran Rakabuming Raka dan Kaesang Pangarep, putra Presiden Joko Widodo, menjadi sorotan dalam konteks dinasti politik modern di Indonesia. Keduanya tidak hanya dikenal sebagai anak presiden, tetapi juga aktif dalam dunia politik dan bisnis. Gibran, yang menjabat sebagai Wali Kota Solo sejak 2021, dikenal dengan program-program inovatifnya yang berfokus pada pembangunan kota dan pemberdayaan masyarakat. 

Sebelum terjun ke politik, ia memiliki pengalaman di bidang kuliner, sementara Kaesang lebih dikenal sebagai pengusaha dan influencer yang memiliki sejumlah usaha di bidang kuliner dan media sosial. Meskipun belum menjabat posisi publik, Kaesang aktif dalam diskusi politik dan sering mengungkapkan pandangannya melalui media sosial. Keterlibatan Gibran dan Kaesang dalam politik menunjukkan tren dinasti politik modern di Indonesia, di mana Gibran menerapkan kebijakan yang mendorong inovasi dan partisipasi masyarakat sambil menghadapi tantangan ekspektasi publik sebagai anak presiden. Sementara itu, Kaesang menunjukkan minat untuk terjun ke politik di masa depan, yang menambah lapisan menarik dalam narasi politik Indonesia. 

Kehadiran keduanya dapat memicu normalisasi dinasti politik, di mana masyarakat mulai menerima gagasan bahwa kekuasaan dapat diwariskan dalam satu keluarga. Keuntungan dari keterlibatan mereka adalah mendorong partisipasi generasi muda dalam politik. Namun, di sisi lain, hal ini juga memunculkan pertanyaan mengenai meritokrasi, apakah mereka mendapatkan posisi karena kemampuan atau sekadar latar belakang keluarga.

Gibran dan Kaesang adalah contoh nyata dinasti politik yang berkembang di Indonesia, menunjukkan bahwa generasi muda dapat membawa perubahan. Namun, mereka juga menghadapi tantangan terkait akuntabilitas dan kesempatan bagi calon lain. Selain itu, strategi komunikasi mereka di media sosial dapat membuka diskusi tentang pentingnya keterlibatan aktif dalam politik, membuat mereka simbol bagi generasi muda yang ingin berkontribusi dalam membangun masa depan bangsa. Seiring waktu, dampak keberadaan mereka akan terlihat dalam dinamika politik Indonesia ke depan, menciptakan peluang untuk mengeksplorasi bagaimana dinasti politik dapat memengaruhi aspirasi politik generasi muda lainnya.

Hanisa Nur Sakinah, Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP UNSRI Angkatan 2024

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun