Mohon tunggu...
Hani RosianaJulianti
Hani RosianaJulianti Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Belajar

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Tips Mengelola Konten bagi Para Content Creator

23 Juni 2021   20:50 Diperbarui: 23 Juni 2021   21:05 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Konten memuat berbagai topik yang sesuai dan diinginkan oleh pengunggahnya baik dalam bentuk tulisan, gambar, video, suara maupun gabungan dari berbagai bentuk tersebut yang diunggah pada platform digital. Maka dari itu bisa dikatakan bahwa konten sendiri dapat menjadi wadah dalam mengembangkan diri bagi para pengunggahnya. Lalu apa sih yang bisa ita lakukan untuk mengelola dan mengevaluasi konten kita? Mari kita simak bersama

Sebelumnya saya ingin memperkenalkan diri, saya mahasiswi semester empat  berusia sembilan belas  tahun bernama Hani Rosiana Julianti. Saat ini saya menempuh pendidikan S1  di sebuah perguruan tinggi swasta di Kota Yogyakarta yakni Universitas Ahmad Dahlan. Kementrian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan bahwa pengguna internet di Indonesia saat ini mencapai 175,5 juta pengguna. Hal tersebut pasti membawa pengaruh yang baik maupun pengaruh buruk bagi perkembangan dan iklim media di Indonesia sendiri. Dari tahun ke tahun, pengguna media semakin meningkat. Indonesia tercata memiliki 175,5 juta jiwa yang aktid dalam menggunakan internet dari jumlah populasi sebanyak 268.583.016 penduduk. Pengguna internet sendiri di Indonesia mnengalami kenaikan 25 juta jiwa atau 17 persen dari tahun sebelumnya pada 2019.

Seiring dengan semakin majunya teknologi, manusia akan semakin kreatif dan inovatif. Memanfaatkan fasilitas yang tersedia dan kemudahan dalam mengakses media, membuat masyarakat semakin aktif dalam menggunakan media untuk berbagai macam kegiatan. Salah satu kegiatan yang paling umum dan banyak ditemui di media digital yakni konten. Konten sendiri digunakan oleh pengunggahnya sebagai wadah dalam sharing maupun komersial. Konten juga tersebar di seluruh platform digital. Hal ini menguntungkan bagi para pengunggahnya karena dapat semakin dikenal oleh pengguna media. Dari berbagai konten yang tersedia di platform digital, tidak semua menarik perhatian pengguna media. Maka dari itu pemilik konten perlu melakukan berbagai langkah dalam proses pembuatan konten

  • Konten yang Dibuat Harus Orisinil
  • Hal ini mempengaruhi seberapa respect nya pengguna media pada pemilik konten, karena jika ketahuan menjiplak maka pengguna tidak menyukai konten yang dibuat oleh orang tersbut lagi dan bisa jadi malah mendapat hukuman dari google.
  • Menciptakan Headline yang Kuat
  • Headline yang baik dan menarik membangkitkan minat dan menundang simpati para pengguna media.
  • Dapat Memberikan Jawaban
  • Buatlah konten yang mudah dipahami dan ditangkap isi dan maknanya dengan cepat sehingga pengguna media mendapat jawaban atas apa yang ia cari.
  • Akurat Dalam Menyebarkan Informasi Dalam Konten
  • Sangat penting mendapat dan menyebarkan informasi yang akurat sebelum mempublikasikan nya. Hal ini menyangkut berbagai kepentingan masyarakat umum pengguna media. Bisa dibayangkan jika kita menyebarkan informasi yang salah atau tidak benar, pasti akan merugikan banyak orang dan merusak nama baik kita sendiri.
  • Selalu Update Website Maupun Konten di Media Anda
  • Jika kita sudah membuat konten di salah satu platform media, kita harus berkomitmen untuk selalu update karena jika tidak konten yang kita buat akan ditinggalkan oleh para pengguna media karena kita jarang update mengenai kelanjutan konten yang kita buat.

Dari pengalaman saya dalam mengelola dan mgevaluasi konten yang sudah saya buat, hal terpenting dari yakni konten harus orisinil, menciptakan headline yang kuat, dan selalu update  konten di media. Sebagai pengalaman, saya menulis di wattpad dengan cerita fiksi mengenai kisah cinta anak sma. Dari pengalaman itu memang benar konten yang dibuat harus orisinil dengan ide kita sendiri, karena di platform wattpad tersebut banyak sekali cerita fiksi yang hamper mirip dengan cerita yang saya buat, maka dari itu pentingnya membuat karya yang menjunjung orisinalitas dan kemampuan mengembangkan skill yang kita miliki. Lalu konten harus dengan headline yang kuat. Benar sekali saya ulangi bahwa di platform wattpad banyak sekali cerita dengan tema yang hampir sama dan karya kita dapat diminati oleh jika kita menciptakan headline yang kuat dan menarik minat para pembaca. Dari headline tersebut pembaca dapat melihat cerita mana yang sekiranya cocok dan menarik untuk dibaca. Lalu yang ketiga yakni selalu update konten di media. Sejujurnya ini merupakan pengalaman pribadi yang saya alami. Cerita yang sudah saya buat di wattpad sebenarnya belum sampai selesai, banyak sekali komentar yang meminta untuk melanjutkan dan keinginan para pembaca untuk mengetahui alur cerita episode berikutnya, namun sayangnya saya tidak rajin dalam mengupload dikarenakan satu dan lain hal, dengan terpaksa saya tidak melanjutkan cerita yang sudah saya buat. Hal ini yang membuat cerita saya ditinggalkan oleh para pembaca.

Kekurangan yang masih harus diperbaiki dalam konten yang saya buat yakni meningkatkan komitmen saya terhadap apa yang sudah saya mulai. Sebenarnya sedih harus meninggalkan cerita yang sudah saya buat pada saat karya tersebut belum selesai, sehingga banyak para pembaca yang berkomentar untuk meminta melanjutkan alur ceritanya. Menyenangkan sekali dapat membuat karya yang disukai dan dinantikan setiap kelajutan alurnya oleh pengguna media. Kita serasa mendapat dukungan dan menarik antusias para pengguna media untuk menikmati karya yang kita suguhkan. Pesan pesan positif dan dukungan membanjiri kolom komentar. Bagi saya sungguh menyenangkan dapat menjadi jembatan bagi para pembaca dalam menyalurkan hobi membacanya. Dibalik itu saya juga ingin menyebarkan pesan pesan positif dibalik cerita yang saya buat. Cerita fiktif yang saya buat yakni mengenai kisah percintaan anak muda SMA yang dilatarbelakangi perbedaan prinsip dalam agama, dari situ saya ingin menyampaikan pesan bahwa kita perku menjauhi orang yang toxic dan yakin terhadap diri sendiri.

Diperlukan kemampuan dalam meyakinkan diri sendiri untuk percaya terhadap konten yang kita buat. Perlu rasa tanggung jawab terhadap apa yang kita sebarkan dalam unggahan kita sehingga tidak merugikan orang lain. Saya saat ini aktif dalam menulis di kompasiana ini dengan tujuan untuk sharing mengenai pengalaman pengalaman yang saya lalui dan berbagi informasi yang pasti akurat dan orisinil. Ini merupakan pertama kalinya saya membuat tulisan untuk dipublikasikan sebagai blog di media digital selain wattpad.  

Harapan saya dengan semakin berkembangnya media dan kemudahan dalam mengakses berbagai informasi di platform digital membuat saya semakin kreatif dan semakin giat dalam mengembangkan diri maupun skill menulis yang saya miliki. Semoga sedikit langkah saya ini berguna dalam membangun atmosfer maupun ilkim media yang positif. Semoga tulisan saya bermanfaat bagi para pembaca dan tulisan ini murni pendapat saya pribadi. Mohon maaf jika terdapat banyak penulisan kata. Tulisan ini merupakan sedikit pengalam saya dalam membuat dan mengelola konten yang saya buat. Mari kita bersama sama mengembangkan diri sesuai minat dan bakat masing masing. Manfaatkan kemampuan dan fasilitas yang ada untuk kegiatan yang positif. Sekian terimakasih.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun