Semua orang tidak mau kena kanker. Sel abnormal yang menyerang dan menggerogoti tubuh ini menyedot keceriaan dunia. Kanker membawa bayangan  muram kesakitan, pengobatan, hingga kematian. Maka pantas jika pasien kanker disebut survivor/pejuang/penyintas yang berjuang untuk hidup, bertahan, dan sembuh.
Kala ada anggota keluarga kena kanker, seluruh keluarga ikut merasakan. Salah satu pihak yang keberadaannya cukup penting adalah caregiver. Dialah orang yang mendampingi/merawat pasien. Maka inilah secuplik usaha kami belajar menjadi pendamping/caregiver pejuang kanker.
Mengenal penyakit kanker
Seorang caregiver perlu mengetahui apa itu kanker, faktor pencetus dan pendukungnya. Hal ini bisa dimulai dari mencari referensi hingga bertanya dokter Onkologi. Meski demikian, penyakit ini masih punya banyak misteri.Â
Respon tubuh terhadap penyakit, obat, atau kemoterapi bisa berbeda-beda. Oleh karenanya, caregiver musti mengamati perkembangan pasien dengan seksama dan berkomunikasi dengan keluarga dan dokter.
Mengetahui tahapan pengobatan dan kemungkinan metastase
Selalu ada pertimbangan untuk menentukan pengobatan kanker. Pada prakteknya, tidak semua pejuang kanker berkenan memeriksakan diri  ke dokter. Maka manakala pasien berkenan untuk melalui treatment pengobatan medis, kita perlu mendukung semaksimal mungkin.
Untuk mengetahui gambaran sel carcinoma, pasien menjalani AJH-aspirasi jarum halus (biopsi). Hasil biopsi akan menjadi dasar dokter untuk melakukan tindakan operasi. Setelah operasi, ada perawatan luka dan pemeriksaan terjadwal. Apakah selesai ? tidak.
Sel kanker berpotensi metastase ke organ lain. Awalnya berjuang di pengobatan kanker payudara, ternyata setelah sekian waktu bisa merambat menuju ke kanker tulang. Ini yang musti diwaspadai. Â
Biasanya akan ada jadwal kemoterapi. Kemo membutuhkan kesiapan fisik dan mental, terutama pada efek samping pengobatan. Dokter akan melihat kondisi pasien, rekam medis dan tes lab untuk menentukan kelanjutan pengobatan.