Mohon tunggu...
hani putri
hani putri Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Waktu adalah uang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Permainan Tradisional sebagai Media Pengembangan Belajar

9 Desember 2022   14:16 Diperbarui: 9 Desember 2022   14:22 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Permainan tradisional dapat menjadi media alternatif dalam pembelajaran di sekolah. Permainan ini ditekankan pada upaya pelestarian  budaya uang sudah mulai ditinggalkan oleh generasi  zaman sekarang karena lebih menyukai permainan online. Permainan tradisional ini dapat dikenalkan kembali pada anak-anak khususnya di jenjang pedidikan Sekolah Dasar. Dalam pelaksanaan pengembangan ini pihak sekolah dapat membeli beberapa alat permainan tetapi bisa juga diupayakan dari lingkungan sekolah dengan mencari bahan yang murah dan terjangkau.  Umumnya permainan tradisional ini dilakukan oleh anak-anak, karena dunia mereka adalah bermain dan memiliki berbagai imajinasi.

Penggunaan permainan tradisional menggambarkan bagaimana manusia telah menghasilkan artefak budaya yang sejatinya tidak pernah dapat dipisahkan dari interaksinya dengan alam yang sangat mereka hargai sebagai makrokosmos. Kemampuan anak-anak untuk berkreasi terus diuji dengan inspirasi yang diberikan oleh alam yang tidak pernah habis. Fokus utama tapi tidak eksklusif dari pembelajaran ini adalah outdoor education  yang artinya mengungkapkan keseluruhan lingkungan alam. Pembelajaran outdoor education dicirikan sebagai metode pembelajaran imersif yang melibatkan semua indera. Dalam pendidikan luar ruangan, interaksi antara manusia dan lingkungan atau alam ditonjolkan. Permainan tradisional dalam pengembangan belajar anak ini memiliki tujuan yaitu untuk membina kekuatan dan keterampilan, melatih panca indera, melatih berbahasa seperti bercerita.

Selain dalam pembelajaran reguler dan jasmani, permainan tradisional juga bisa dijadikan didalam mediapembelajaran  matematika. Guru dapat memasukkan permainan ke dalam pelajaran matematika dengan media konvensional sebagai sarana pembelajaran. Media permainan seharusnya baik untuk menciptakan variasi dalam pembelajaran. Itu memiliki tujuan, sehingga instruksi tidak berulang-ulang dan karenanya tidak melelahkan siswa belajar matematika. Media permainan tradisional juga dapat menguntungkan murid, murid dapat menerjemahkan konsep matematika konkrit menjadi abstrak. Harapannya adalah murid akan belajar sendiri melalui permainan konvensional, konsep atau pemahaman melalui menghadapi skenario nyata nanti berkaitan dengan pengetahuan yang diperoleh untuk mendapatkan pengetahuan baru.

Maka dari itu sebagai seorang guru hendaknya dapat menggunakan media permainan tradisional sebagai alternatif pembelajaran yang bermakna dan menyenangkan. Namun, pemilihan jenis permainan tradisional harus diperhatikan dan disesuaikan dengan materi yang sedang dipelajari. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun