Mohon tunggu...
Patuh Hanipan Prabawa
Patuh Hanipan Prabawa Mohon Tunggu... -

Pilihan Hidup

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Guan Yu; Jendral Berjanggut Indah nan Setia (Kesetiaan, Cinta dan Pengorbanan)

19 April 2013   23:29 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:55 1714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Kenalkah anda dengan Guan Yu? Kalau anda pernah menonton film "The Lost Bladesmen" yang diperankan oleh Donny Yen; pasti anda tau karakter yang satu ini. Guan Yu adalah salah satu Jendral terkuat di zaman Tiga Kerajaan. Kesetiaannya terhadap kawan dan sahabatnya dan keberaniannya terhadap saudaranya membuat Guan Yu hingga sekarang di anggap sebagai 'Dewa Kesetiaan' di mata orang Cina.
Semua polisi Hongkong sangat menghormati figur tokoh klasik sejarah China ini atas kesetiakawanannya. Hal ini ditandai dengan terdapatnya altar sembahyang bagi Guan Yu di kantor-kantor kepolisian Hongkong.

Pada masa pemberontakan 'sorban kuning', tepatnya tahun 188, tiga orang rakyat jelata bertemu di kabupaten Zhuo, mereka adalah Liu Bei, Guan Yu dan Zhang Fei; yang memiliki hasrat yang sama untuk berjuang membela negara dan mengembalikan ketentraman bangsa Tiongkok yang sedang bergejolak. Tak lama, mereka bertiga bersumpah sehidup semati untuk menjadi saudara dikebun persik yang terletak di halaman belakang rumah milik Zhang Fei. Liu Bei sebagai kakak tertua, diikuti Guan Yu dan Zhang Fei.

Dikenal sebagai seorang Jendral yang tangguh, Guan Yu dibujuk Cao Cao untuk menjadi pengikutnya saat ketiga bersaudara tercerai berai karena kejatuhan Xuzhao dan Xiapi. Zhang Liao, seorang Jendral Cao Cao dan kawan lama Guan Yu mencoba membujuk sang Jendral untuk menyerah. Dan untuk memastikan Guan Yu berpihak padanya, Cao Cao memanfaatkan Qi Lan- selir Liu Bei-, yang ditawan setelah menghancurkan pasukan Liu Bei.
Guan Yu sendiri sebenarnya telah lama menaruh rasa suka pada Qi Lan, satu perasaan yang terus menerus ditekannya mengingat harapannya untuk tidak menghianati Liu Bei.

Saat bertempur melawan Yuan Shao di pertempuran Baimajin, Cao Cao menugaskan Guan Yu untuk melawan 2 Jendral besar Yuan yaitu Yan Liang dan Wen Chou. Guan Yu berhasil membinasakan keduanya dan mengakibatkan hubungan Yuan Shao dan Liu Bei - yang saat itu berlindung pada Yuan Shao - memburuk. Liu Bei akhirnya memutuskan untuk meninggalkan Yuan Shao. Pada saat bersamaan, Guan Yu yang mengetahui keberadaan Liu Bei memutuskan meninggalkan Cao Cao dan melakukan perjalanan untuk bertemu saudaranya sekaligus ingin mempertemukan kembali Liu Bei dengan kekasihnya, Qi Lan. Cao Cao tak dapat menahannya dan akhirnya membiarkan Guan Yu pergi.

Dalam perjalanan tersebut, Guan Yu semakin terkenal karena ia berhasil melewati 5 kota Cao Cao dan membunuh 6 Jendral yang menghalanginya.

Itulah sedikit kisah mengenai Jendral Guan Yu, Jendral yang begitu memegang teguh komitmennya untuk setia mendukung dan menemani perjuangan saudara-saudara angkatnya, dia rela mengorbankan nyawanya daripadi mengingkari sumpah janji setianya di kebun persik.

Rasanya akan sulit bagi kita menemukan orang yang begitu berkomitmen seperti sosok Guan Yu di zaman sekarang ini, khususnya dipersepakbolaan kita..hehe..

Nah..berbicara 'setia' dan hubungannya dengan persepakbolaan Indonesia, maka penulis coba menyoroti kiprah kompetisi IPL beserta Klub-klub yang berkompetisi di dalamnya pasca ditinggal pergi Konsorsium serta bigboss-nya yaitu Aripin Panigoro..
Walaupun nasib kompetisi IPL tinggal berumur setahun lagi, tapi seandainya Aripin Panigoro beserta Konsorsiumnya masih dan mau 'setia' dengan komitmen dan janji-janji mulianya..tentunya kompetisi IPL bisa menuntaskan kompetisinya dengan elegan dan jiwa ksatria. Walaupun kompetisinya harus 'mati',.maka jalan 'kematiannya' adalah secara terhormat. Dan sosok Aripin Panigoro akan dikenang sebagai seorang 'Pahlawan' pejuang dalam persepakbolaan Indonesia.

Tapi sayang..Aripin Panigoro adalah Aripin Panigoro.,bukanlah seperti Guan Yu..
Beliau bukanlah seorang pejuang..
Beliau hanyalah seorang pengusaha..seorang Kapitalis..
Kesetiaan dipandang hanya kalau menghasilkan keuntungan..

Weleh-weleh..
^_^

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun