Generasi Y atau biasa disebut juga dengan generasi millenial merupakan generasi yang lahir pada tahun 1980 sampai tahun 1995. Generasi millenial ini berada pada rentang usia 24-39 tahun sehingga generasi ini akan menjadi angkatan kerja terbesar di Inonesia."Komposisi penduduk kita, tentu ini suatu harapan bahwa kita punya penduduk usia muda yang besar yaitu 90 juta milenial (berusia 20-34 tahun).." kata Bambang Brodjonegoro, Kepala Bappenas di Gedung Badan Pusat Statistik (BPS), Rabu (14/2/2018). Pernyataan tersebut mendukung bahwa generasi mellenial akan  mendominasi jumlah pekerja di perusahaan setelah generasi X.
Generasi millenial ini memiliki karakteristik yang dapat membedakan dengan generasi yang lainnya. Generasi ini lahir saat teknologi telah berkembang dengan pesat, sehingga secara alamiah mereka dapat menggunakan teknologi tanpa harus mempelajarinya secara mendalam. Karakter yang open minded juga menjadi ciri khusus bagi generasi millenial. Bekerja produktif dan bangga dengan kerja cerdas dibanding kerja keras dalam hal positif menjadi karakter yang menonjol dan pembeda dari generasi Baby Boomers yang menyukai dan menghargai proses yang dijalankan.
Dari beberapa karakteristik yang ada pada generasi millenial dan akan mendominasi jumlah pekerja di suatu perusahaan maka perusahaan mau tidak mau mampu menyesuaikan dengan karakteristik millenial sehingga mampu mencapai target perusahaan dengan maksimal.
Sistem manajemen kinerja yang tradisional dimana beberapa hal dikembangkan dalam bentuk yang kaku tidak lagi cocok dengan generasi ini. Seperti prosedur pengerjaan tugas dan target yang diukur secara kuantitatif dimana sebagian besarnya dalam bentuk uang. Sistem manajemen kinerja modern dan menyesuaikan dengan generasi ini mampu meningkatkan engagement pekerja pada perusahaan.
Contohnya yaitu feed back secara real time dan berkesinambungan lebih diinginkan oleh pekerja millenial. Namun disamping hal tersebut terdapat beberapa hal yang mampu dilakukan perusahaan agar dapat meningkatkan engagement pekerja pada perusahaan.
1. Melibatkan Generasi Millenial dalam pengambilan keputusan
Karakter generasi millenial yang open minded menjadikan generasi ini  memiliki pikiran yang berbeda dimana sebelumnya keputusan yang dilakukan oleh perusahaan hanya didiskusikan oleh jabatan teratas sementara saat ini generasi millenial menginginkan adanya keterlibatan dalam mengambil keputusan perusahaan dalam beberapa hal.
Dalam hal ini, pekerja akan lebih merasa dihargai dan bermanfaat bagi perusahaan sehingga dapat menumbuhkan loyalitas dan menumbuhkan rasa yang lebih tinggi untuk bekerja pada perusahaan.
2. Suasana dan Lingkungan Kerja yang Mendukung
Seorang pimpinan harus mampu membuat lingkungan kerja yang dapat mendukung proses kerja karyawan. Bukan hanya lingkungan fisik, namun membangun hubungan atau interaksional karyawan perlu dilakukan. Saat ini generasi millenial membutuhkan lingkungan kerja yang menyenangkan dan memberikan manfaat besar bagi karyawan. Seperti ruang kerja yang terbuka atau virtual office, ruangan untuk ibu menyusui, atau center of fun.
Salah satu contoh yang dapat menjadi inspirasi yaitu desain ruangan kerja Google, dimana kantor tersebut mengangkat tema yang fun dan tidak formal dan tidak kaku yang menyebabkan pekerja merasa nyaman berada di kantor.
Generasi millenial yang sudah terbiasa dengan teknologi dan internet dalam berkomunikasi perlu dimanfaatkan oleh pimpinan perusahaan sehingga sarana tersebut dapat mengefektifkan komunikasi dengan karyawan.
3. Kompensasi
Kompensasi yang ditawarkan kepada generasi millenial ini harus mencukupi dan sesuai dengan pekerjaan yang dijalani. Kompensasi yang harus diberikan untuk meningkatkan engagement karyawan berupa finansial maupun non finansial. Kompensasi non finansial saat ini sangat diperlukan oleh karyawan seperti penghargaan ataupun liburan yang dapat meningkatkan loyalitas karyawan pada perusahaan.