Palembang : Kamis, 24 Maret 2022. Universitas Muhammadiyah Palembang mendapat kesempatan untuk menjadi salah satu tuan rumah dari 12 perguruan tinggi untuk mengadakan  acara pra-muktamar Muhammadiyah.
 Dalam kesempatan ini, seminar yang bertemakan "Transformasi Pembangunan Kesehatan Semesta : Tantangan bagi Muhammadiyah" dilaksanakan di kampus B Universitas Muhammadiyah Palembang secara offline dan online.
 Dalam seminar tersebut juga turut mengundang enam narasumber ahli bidang kesehatan. Yaitu Dr. Agus Taufikurrahman, Sp.S, M.Kes. ; Bapak Sulfikar Amir, Ph.D.; Dr. Agus Samsudin, M.M. ; Dr. Supriyatiningsih, M.Kes, Ph.D. ; Dr. Saleh Partaonan Daulay, M.Ag, M.Hum. ; dan Dr. Liza Chairani, Sp.A, M.Kes.
Susunan acara seminar dimulai dengan diawali oleh sambutan rektor Universitas Muhammadiyah Palembang Dr.Abid Djazuli, S.E., M.M. Dalam sambutannya Dr. Abid menjelaskan, bahwa seminar ini merupakan bagian dari upaya mendapatkan masukan dan gagasan besar dalam rangka penyusunan muktamar, lebih khususnya dalam penyediaan sistem pelayanan kesehatan di Indonesia.
Muhammadiyah sebagai organisasi besar yang ada di Indonesia melihat adanya gejala pada sistem pelayanan kesehatan. Dr. Abid Djazuli dalam sambutannya menyampaikan "Muhammadiyah harus mampu memberikan pelayanan kemanusiaan, khususnya di bidang kesehatan yang banyak mengalami perubahan distribusi transformasi di bidang pelayanan kesehatan" , Kamis, 24 Maret 2022.
Sistem pelayanan kesehatan di Indonesia masih menjadi PR besar yang perlu dibenahi. Momentum pandemi seharusnya dimanfaatkan untuk terus berbenah melakukan perubahan pada sistem kesehatan di tanah air. Indonesia saat ini harus melakukan transformasi sistem kesehatan yang berfokus untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, mandiri, produktif, dan berkeadilan.Â
Sekaligus mempersiapkan negara dalam rangka menghadapi masalah kesehatan di masa yang akan datang.
"Muhammadiyah harus mampu menjadi pelopor transformasi bagi sistem kesehatan di Indonesia dan menunjukkan bahwa perubahan sistem kesehatan global juga harus dilakukan untuk memastikan anak cucu kita akan jauh lebih siap" ujar rektor UM Palembang dalam sambutannya.
Ada 97 rumah sakit dan 214 klinik yang terssebar di seluruh wilayah, dan juga ada penunjang penyelenggaraan program pendidikan bagi tenaga kesehatan. Ada 12 fakultas kedokteran dan sekolah tinggi kesehatan lainnya. Hal ini seharusnya bisa menjadikan Muhammadiyah dapat mewarnai terjadinya transformasi pelayanan kesehatan di Indonesia.
Dalam sambutan terakhirnya, rektor UM Palembang, Dr. Abid Djazuli mengharapkan hasil dari adanya seminar ini dapat memberikan rekomendasi yang nyata dalam transformasi pembangunan pelayanan kesehatan di Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H