5) tasawuf salafi
Tasawuf Salafi adalah pendekatan tasawuf yang berpusat pada penerapan ajaran tasawuf sesuai dengan prinsip-prinsip Salafus Shalih, yaitu generasi pertama umat Islam yang terdiri dari Nabi Muhammad SAW, para sahabat, dan tabi'in, atau generasi setelah sahabat. Tujuan tasawuf Salafi adalah untuk menghindari praktik-praktik yang dianggap sebagai bid'ah (inovasi agama) dan menyimpang dari ajaran Islam yang murni dengan berpegang pada Al-Qur'an, Sunnah, dan perbuatan salaf.
B. Tasawuf al-Adkhilah
Tasawuf Adkhlīla dapat dijelaskan sebagai pendekatan tasawuf yang berfokus pada penyucian jiwa dari dalam, dengan cara menghilangkan sifat-sifat tercela dan menggantinya dengan akhlak yang mulia. Dalam konteks ini, "adkhil" yang berasal dari kata "dakhala" dalam bahasa Arab, berarti "masuk ke dalam". Dengan demikian, tasawuf adkhlīla menggambarkan sebuah proses di mana seorang sufi "masuk ke dalam dirinya sendiri" untuk melakukan perubahan batin yang mendalam, menghilangkan sifat-sifat buruk, dan menumbuhkan sifat-sifat yang lebih baik.
1) Itihad
Itihad secara bahasa berarti penyatuan. Dalam tasawuf, itihad adalah puncak pengalaman rohani seorang sufi ketika mengalami fana, yaitu lenyap kesadaran tentang dirinya karena merasakan baqa, yaitu tetap bersama Allah. ittihad bisa merujuk pada penggabungan atau penyatuan antara manusia dengan Tuhan dalam bentuk kesatuan spiritual, meskipun ini biasanya lebih terkait dengan konsep wahdat al-wujud yang mengajarkan bahwa seluruh eksistensi pada dasarnya adalah satu dengan Tuhan.
2) hulul
Secara harfiah, istilah hulul berarti menempati, ajaran tasawuf yang menyatakan bahwa Tuhan dapat menitis ke dalam tubuh manusia tertentu, setelah sifat-sifat kemanusiaan dalam tubuh tersebut dilenyapkan.
3) Wahdat al-wujud
Wahdat al-Wujud (وَحْدَةُ الوُجُود) adalah sebuah konsep dalam tasawuf yang berasal dari bahasa Arab yang berarti "Kesatuan Wujud" atau "Persatuan Wujud". Konsep ini menjelaskan pandangan bahwa semua wujud (keberadaan) di dunia ini pada hakikatnya adalah satu kesatuan yang tidak terpisahkan, dan segala sesuatu yang ada di alam semesta ini merupakan manifestasi dari wujud Tuhan (Allah). Dalam pandangan ini, Tuhan tidak hanya ada di luar ciptaan-Nya, tetapi juga meresap dalam setiap aspek kehidupan dan wujud di alam semesta.
C. Perbandingan Antara Tasawuf al-Ashilah dan Tasawuf al-Adkkilah