Hai Laila, pagi yang diselimuti rintik hujan.
Apa kabar? Hari ini? Apa sudah baik? Genangan sebab hujan semalam di pekarangan rumah masih saja rembes bercecer dimana-mana, becek dan penuh lumpur, kau tahu bagaimana malasnya pagi dengan hidangan pemandangan semacam itu, lebih enak memang, tarik lagi selimut, dan pergi tidur. WkwkwÂ
begitu pula kenangan yang bergumul semalaman di pikiran masih saja membuat  air mata merembes di karung-karung bantal yang membuat tidurku pulas usai menangis, sepertinya pagi ini,  tidur menjadi pilihan terbaik, untuk mengistirahatkan  semuanya meskipun hanya sementara.
Apa Laila juga menangis?
----------------------------------
Iya. Hari ini Laila menangis sebentar, menangisi kebodohan Laila diwaktu dulu. Meskipun itu tidak merubah waktu, untuk Laila bisa kembali ke masa lalu, tapi setidaknya, sedikit merubah rasa sesak yang perlahan mereda. Sebab apapun itu meskipun dengan menangis pada akhirnya, hidup harus tetap berjalan kan? Lagi pula apa salahnya dengan menangis, hal yang paling sering kita lupakan adalah kita lupa menyadari bahwa kita manusia, terkadang menangis terkadang tertawa, lelah, semangat, letih lagi semangat lagi, begitu seterusnya. Menangislah jika ingin menangis, tidak mengapa menangis sebab kita manusia.
27 Rajab 1444 H
18 Febuari 2023
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H