Kau dan diantara lalu lalang itu
Seperti biasa "ada banyak mata-mata" (katamu)
Termasuk dua mata itu
yang memperhatikan apa saja tanpa berkata-kata
Suara bising motor atau langkah kaki muda mudi
Suara-suara ramai tapi tak terdengar dalam kedai-kedai kopi
Seperti menimbang pilihan-pilihan yang datang silih berganti
Seperti adu argumen namun diakhiri banyak tawa dan sedikit kesedihan
Seperti menuntut sesuatu namun hanya bertahan pada sesuatu yang tidak berubah
Dua mata itu, masih memperhatikan apa saja
Kali ini, dibawah lampu-lampu jalanan yang redup di tutup-tutupi gedung-gedung kuno, dihiasi kursi-kursi yang siap menampung obrolan-obrolan basa-basi hingga mimpi-mimpi