Begitu banyak cara yang dilakukan pendidik untuk memperbaiki kualitas pendidikan. Srategi, metode, dan teknik belajar terus mengalami perkembangan baru menuju perubahan ke arah yang lebih baik. Seperti apa perubahannya? Nah sebelumnya ada beberapa pertanyaan nih…
1.Bosan nggak sih kalau kita hanya mendengar, mencatat, dan menghafal materi yang disampaikan guru?
2.Lebih menyenangkan belajar di luar ruangan atau di dalam ruangan?
3.Lebih bermakna praktik dan mendapatkan pengalaman langsung atau hanya sekedar teori?
4.Mana yang lebih menantang? Saling mengutarakan pendapat untuk mencapai sebuah kesimpulan dan mendapat konfirmasi dari guru atau hanya guru saja yang boleh berpendapat?
Nah, cukup 4 pertanyaan saja yang terlontar. Apa jawabanmu? Jika jawaban soal pertamamu bosan, jawaban soal kedua labihmenyenangkan belajar di luar ruangan, jawaban soal ketiga memilih praktik untuk mendapatkan pengalaman langsung, dan jawaban soal keempat saling mengutarakan pendapat dan sampai pada penyimpulan dan konfirmasi dari guru mengenai sebuah permasalah, maka strategi-strategi belajar yang berkembang ini telah berhasil menciptakan pemikiran yang kritis dan kreatif. Dan ini lah tujuan dari perubahan strategi belajar yang dilakukan. Bayangkan jika kita hanya mendengar, mencatat, dan menghafal saja! Pikiran kita tidak akan bisa berkembang mngingat bahwa manusia memiliki rasa ingin tahu yang sangat tinggi.
Coba kita pahami….CBSA atau Cara Belajar Siwa Aktif adalah sebuah strategi belajar yang bertujuan untuk mengaktifkan siswa. strategi CBSA ini dapat dilaksanakan dengan menggunakan metode eksperimen, inkuiri, dan kooperatif. Untuk itu guru harus memiliki teknik agar strategi dan metode yang digunakan dapat tersampaikan pada siswa, yaitu misalnya dengan teknik perbincangan, menyelesaikan masalah, dan teknik dapatan. Selain itu ada lagi Model kooperatif yang merupakan salah satu tipe atau model pembelajaran kooperatif yang mudah diterapkan, melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada perbedaan status, melibatkan peran siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan dan reinforcement. Srategi yang dapat digunakan adalah strategi kooperatif dengan metode Team Games Tournament (TGT) dan kelompok. Aktivitas belajar siswa dilakukan melalui permainan yang dirancang dalam pembelajaran kooperatif model TGT yang dapat memungkinkan siswa dapat belajar lebih rileks disamping menumbuhkan tanggung jawab, kerjasama, persaingan sehat dan keterlibatan belajar. Guru dapat menggunakan teknik penyajian kelas, game,dan tim team recognize.
Dari kedua contoh di atas dapat dibedakan apa itu strategi, metode, dan teknik pembelajaran, serta apa yang dimaksud dengan model belajar. Strategi pembelajaran adalah suatu rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien. Sedangkan untuk dapat mengimplementasikan rencana yang sudah ada tersebut menggunakan cara yang dapat disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan pembelajaran yang disebut dengan metode belajar dan teknik yang merupakan suatu alat yang digunakan oleh guru dalam menyampaikan bahan-bahan pengajaran yang telah dipilih untuk peserta didiknya. Teknik yang dipilih haruslah sejajar dengan kaedah yang digunakan dan seirama dengan pendekatan yang dianuti. Jadi strategi merupakan rencana yang diwujudkan dalam sebuah metode dengan menggunkan teknik tertentu. Strategi, metode, dan teknik yang seirama dengan pendekatan yang dilaksanakan terdapat dalam sebuah model pembelajaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H