Ada dua acara yang tidak sengaja saya ikuti, pertama Podcast milik  Uya Kuya yang menghadirkan seorang perempuan indigo, dan acara yang satunya lagi adalah talkshow disebuah stasiun televisi swasta yang menghadirkan mantan kabareskrim Drs. H. Susno Duadji, S.H., M.Sc.Â
Pernyataannya terkait kasus Vina, bahwa dengan perkembangan terbaru mestinya kasusnya harus dimulai lagi penyidikannya dari awal. Misalnya, apakah kasusnya kecelakaan atau pembunuhan, jika ada unsur kekerasan seksual fokuskan pada penyeledikian bukti-bukti dan seterus.
Menurutnya dengan cara sederhana itu sebenarnya kasusnya akan dengan segera bisa terdeteksi segala sesuatunya. Hanya saja sebagai seorang polisi yang lama malang melintang di insitusi kepolisian, sebenarnya Pak Susno sangat memahami apa sebenarnya yang sedang terjadi dalam kasus yang tak kunjung tuntas sejak 8 tahun silam.
Padahal menurutnya semuanya sudah sangat jelas dan mudah diselesaikan, terutama karena korban, terduga pelaku, saksi-saksi dan bukti semuanya ada dan lengkap bisa ditelusuri jejaknya.
Berikutnya yang menarik adalah ketika Uya Kuya menghadirkan perempuan indigo yang begitu banyak membeberkan fakta-fakta berdasarkan terawangannya.
Dan jika kita mengikuti materi didalam talkshow itu, kita seolah diperlihatkan "bukti-bukti" berdasarkan sudut pandang seorng indigo. Bagaimana kasus ini terjadi dan bagaimana kronologisnya.
Bahkan berbagai adegan yang muncul dalam tayangan versi film juga dikomentari, yang pada intinya bahwa bermotif cinta segi empat. Unik dan menarik.
Jika kita mengikuti berbagai fakta dan petunjuk yang muncul di media berdasarkan saksi-saksi dari sahabat dan pihak keluarga korban Vina, saat dikonfirmasi berdasarkan "penghlihatan" mata dan pikiran seorang indigo ternyata banyak yang sama dengan kejadian, namun juga tidak sedikit yang "direkayasa".
Bahkan perempuan indigo itu berani memberikan pernyataan bahwa ada kebohongan-kebohongan dari para saksi dan bahkan pihak keluarga juga telah terkontaminasi.
Mungkin yang paling mengejutkan adalah pernyataan soal adanya pejabat dan pihak "berbintang" yang terlibat dalam kasus ini. Bahkan ia berani menyebutkan dimana posisi, dimana tokoh yang terlibat tinggal, termasuk dimana posisi pelaku yang disembunyikan oleh pihak keluarga.
Pernyataan yang sangat menarik juga berkaitan dengan alasan pihak orang tua mempertahankan anak agar kasusnya tidak terbongkar bukan karena "sayang anak", tapi akrena kuatir reputasi jabatannya akan rusak gara-gara kasus ini. Sehingga wajar jika hingga saat ini kasusnya terus saja mengambang meski telah berjalan bertahun-tahun silam.
Karena segala daya upaya, sumber daya dikerahkan untuk mengatasi masalah ini. Termasuk penggunaan para "orang pintar" untuk menutup jejak kejahatannya.