Mohon tunggu...
hanif sofyan
hanif sofyan Mohon Tunggu... Full Time Blogger - penulis tanpa buku

booklover, penulis the dark years-hans

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Sulitnya Membidik dan Menaklukan Undecided Voters di Pemilu 2024

15 Desember 2023   21:41 Diperbarui: 30 Desember 2023   13:49 244
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 young voters sumber gambar merdeka .com

Pemilihan Presiden memang panggung politik yang penuh teka-teki dan dramatis. Setiap suara sangat berharga, terutama dari kelompok para "undecided voters" atau swing voters, yang masih bimbang menentukan pilihan mereka. 

Jangan dikira mudah "merayu" mereka, karena kini semakin pemilih dalam menentukan calon favoritnya. Kampanye berlabel tertentu saja tak bisa membohongi mereka. 

Dengan jumlah responden mengambang yang mencapai 28,7 persen, untuk menjawab pertanyaan kritis ini menjadi suatu keharusan bagi setiap pasangan calon. 

Mengapa masih banyak pemilih yang berada di ambang ketidakpastian, bagaimana cara para paslon meyakinkan mereka dan berpotensi untuk meraih hati mereka?.

Tentu saja hasil jajak pendapat terbaru yang dirilis oleh Litbang Kompas menjadi sebuah refrensi menarik. Jumlah undecided voters meningkat drastis, melebihi 10% dari pemilu sebelumnya. 

young voters sumber gambar antara foto
young voters sumber gambar antara foto

 young voters sumber gambar tempo.co
 young voters sumber gambar tempo.co

Namun kita bisa melihat bahwa beberapa elemen yang menjadi pemicunya, termasuk ketidakpuasan terhadap pemerintahan sebelumnya, perkembangan isu-isu krusial, atau ketidakpercayaan terhadap klaim dan janji para calon.

Sejak lama janji-janji kampanye paslon masih dianggap sekedar retorika. Dalam menjawab pertanyaan mengapa banyak kelompok masih bimbang, harus dipahami bahwa masyarakat kini cenderung semakin kritis dan cerdas dalam menilai kinerja para pemimpin.

Keputusan untuk memberikan suara tidak lagi hanya berdasarkan afiliasi partai atau popularitas, tetapi juga pada substansi rencana dan komitmen calon terhadap isu-isu yang dianggap penting oleh masyarakat. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun