Perundungan siber merupakan jenis perundungan yang dampaknya sangat berbahaya pada anak-anak. Â Umumnya bullying ini terjadi melalui perangkat elektronik (ponsel pintar) dalam bentuk mengirim konten berbahaya melalui pesan singkat, aplikasi, ataupun media sosial.
Melakukan Tindakan Preventif Bullying
Sekolah melakukan tindakan pencegahan dengan cara sebagai berikut:
1. Menciptakan suasana lingkungan sekolah yang aman, nyaman, dan kondusif
Sekolah yang aman, nyaman dan disiplin adalah sekolah yang membuat warga sekolahnya bebas dari rasa takut, kondusif untuk belajar, dan membuat hubungan antar warga sekolahnya positif. Dengan suasana lingkungan yang aman dan nyaman, akan membuat siswa mempunyai rasa saling percaya dan saling menghargai sehingga gesekan-gesekan dapat dihindari.
2. Membuat kebijakan anti bullying
Pencegahan selanjutnya berupa pesan kepada murid, bahwa sekolah tidak menerima aksi perundungan dalam bentuk apapun. Bila sekolah menemukan hal tersebut, sekolah dapat mengambil tindakan berupa sanksi bagi siswa yang melakukan perundungan.
3. Membuat jadwal sosialiasasi anti bullying
Guru Bidang Kesiswaan (BK) rutin melakukan sosialisasi mengenai perilaku bullying disekolah agar siswa dapat memahami bentuk dan jenis-jenis bullying yang terjadi serta dampak-dampak  negatif dari aksi perundungan teresebut.
4. Â Menanamkan nilai-nilai agama sebelum memulai pelajaran.
Melakukan pembiasaan sholat dhuha bagi siswa yang beragama islam, atau Ibadah bagi agama nonmuslim yang rutin dilakukan setiap hari menjelang kegiatan belajar mengajar dapat menumbukan pendidikan disiplin dan karakter pada siswa, sehingga diharapkan siswa memiliki karakter yang baik dan dapat membedakan tindakan mana yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan.