Mohon tunggu...
Hanif Naufal
Hanif Naufal Mohon Tunggu... Guru - Guru

Mahasiswa PPG Bagi Calon Guru 2024 Universitas Islam Sultan Agung

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kurikulum Merdeka sebagai Langkah Konkrit Pembelajaran Berdiferensiasi

31 Desember 2024   15:05 Diperbarui: 31 Desember 2024   15:03 32
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
(Foto Pembelajaran Berdiferensiasi)

Hanif Naufal 

Mahasiswa PPG Bagi Calon Guru Gelombang II Tahun 2024 Universitas Islam Sultan Agung Semarang Bidang Studi Matematika

Pendidikan merupakan salah satu aspek penting dalam mempersiapkan generasi penerus bangsa yang nantinya akan menghadapi segala tantangan zaman. Pendidikan yang berkualitas dan bermutu sangat penting bagi generasi muda untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan demi tercapainya kemajuan suatu bangsa. Peningkatan mutu pendidikan sangat penting dilakukan untuk memperbaiki kualitas pendidikan. Pemerintah Indonesia dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan melakukan beberapa upaya seperti memperbaiki mutu pendidikan dengan mengembangkan kurikulum. Salah satu pengembangan kurikulum yang ada di Indonesia adalah Kurikulum Merdeka. Kurikulum Merdeka memiliki potensi untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Kurikulum Merdeka diterapkan agar peserta didik mempunyai karakter profil pelajar pancasila dan dapat beradaptasi menghadapi tantangan zaman sekaligus transformasi sistem pendidikan menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Melalui kurikulum Merdeka Belajar, peserta didik sebagai objek sekaligus subjek dalam pembelajaran. Peserta didik sendiri memiliki perbedaan atau keanekaragaman dalam menerima informasi dalam memproses materi yang diberikan oleh guru. Keanekaragaman tersebut mencakup latar belakang, minat, gaya belajar, tingkat kemampuan, dan karakteristik dari lingkungan peserta didik. Keragaman peserta didik dapat berupa gaya belajar, kemampuan, dan minat bakat. Guru memiliki peranan dalam pembelajaran sebagai fasilitator untuk memenuhi semua kebutuhan belajar peserta didik dengan mengetahui karakter dan kemampuan masing-masing peserta didik. Salah satu keragaman yang harus diperhatikan oleh guru sebelum melakukan pembelajaran yaitu mengetahui gaya belajar dan tingkat kemampuan atau pemahaman dari peserta didik.

Salah satu komponen yang mempengaruhi kesuksesan pembelajaran yaitu dengan memahami dan memberikan tindak lanjut terhadap seluruh keragaman karakteristik peserta didik. Keragaman peserta didik yang perlu ditinjau sebelum melakukan pembelajaran yaitu kesiapan peserta didik, ketertarikan, dan gaya belajar. Keragaman peserta didik ditinjau dari kesiapan belajar atau pemahaman dan kemampuan peserta didik dapat dibedakan menjadi tiga kelompok, yaitu belum siap belajar, siap belajar, dan mahir dalam belajar. Sedangkan keragaman peserta didik ditinjau dari gaya belajar dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu gaya belajar visual, audiotori, dan kinestetik. Melihat keragamana tersebut maka diperlukan pembelajaran yang dapat memfasilitasi semua kebutuhan yang diperlukan oleh setiap peserta didik. Hal ini bertujuan untuk peserta didik merasakan pembelajaran yang bermakna sesuai dengan karakteristik masing-masing.

Pembelajaran yang dapat digunakan oleh guru untuk memfasilitasi keragaman karakteristik peserta didik yaitu dengan pembelajaran berdiferensiasi. Hal ini karena pembelajaran berdiferensiasi lebih menunjang kebutuhan peserta didik dibandingkan pembelajaran konvensional. Pembelajaran berdiferensiasi merupakan suatu pendekatan pengajaran yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan setiap individu peserta didik. Pembelajaran berdiferensiasi sendiri berakar pada dua prinsip yaitu keunikan setiap peserta didik dan respon guru terhadap kebutuhan belajar peserta didik. Pelaksanaan metode pembelajaran ini harus didukung kurikulum yang dapat memfasilitasi kebutuhan peserta didik. Kurikulum Indonesia saat ini yaitu Kurikulum Merdeka dirancang menyesuaikan karakteristik peserta didik karena kurikulum ini menginginkan pembelajaran yang memerdekakan peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum ini guru dituntut untuk menerapkan pembelajaran berdiferensiasi.

Pembelajaran berdiferensiasi didasarkan pemikiran filosofi Ki Hadjar Dewantara yang berlandaskan pendidikan pada kodrat alam (potensi dan bakat unik setiap anak) dan kodrat zaman (kebutuhan masa depan) dimana peserta didik mencapai potensi maksimal dan menemukan kebahagian dalam belajar. Hal ini mengharuskan pembelajaran yang dilakukan harus menganut pendidikan yang humanistik. Menurut Ki Hadjar Dewantara pendidikan humanistik merupakan konsep pendidikan yang membentuk peserta didik menjadi manusia yang merdeka lahir dan batin, sehingga dibentuknya suatu Kurikulum Merdeka untuk membantu guru dan peserta didik agar dapat merdeka dalam berpikir serta dapat membantu peserta didik untuk mengembangkan kreativitas dalam dirinya sesuai dengan potensi yang dimiliki.

Perencanaan proses pembelajaran berdiferensiasi sangat penting mulai dari mengenali karakteristik peserta didik, menentukan tujuan pembelajaran, menentukan langkah-langkah pembelajaran, sampai menentukan asesmen yang cocok sesuai tujuan pembelajaran yang ditetapkan. Pembelajaran berdiferensiasi memiliki tiga aspek, yaitu diferensiasi konten, diferensiasi proses, dan diferensiasi produk. (1) Diferensiasi konten berfokus pada menyesuaikan materi pembelajaran agar sesuai dengan kebutuhan belajar setiap individu peserta didik berdasarkan tingkat kesiapan, minat, dan gaya belajar peserta didik. Guru harus menyiapkan media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik. (2) Diferensiasi proses berfokus pada penyesuaian cara belajar agar sesuai dengan kebutuhan belajar setiap individu peserta didik yang bertujuan untuk menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan inklusif. Guru dapat menyediakan soal atau permasalahan dengan tingkat kesulitan yang berbeda dalam kegiatan belajar dan membebaskan peserta didik memilih dan mengatur cara belajarnya sendiri. (3) Diferensiasi produk berfokus pada penyesuaian hasil belajar agar sesuai dengan kebutuhan belajar setiap individu peserta didik sebagai bukti yang telah didapatkan atau dipelajari dan dipahami oleh peserta didik. Produk yang dihasilkan beraneka ragam sesuai profil belajar peserta didik, seperti video, tulisan, atau audio. Produk pembelajaran harus memberikan ruang untuk peserta didik menunjukkan kreativitas dalam mengekspresikan hasil belajarnya.

Pembelajaran berdiferensiasi menunjukkan sebagai usaha efektif yang dilakukan guru dalam penerapan Kurikulum Merdeka karena dapat menciptakan lingkungan belajar inklusif. Pembelajaran inklusi adalah pembelajaran yang menggunakan pendekatan yang bertujuan untuk membangun lingkungan belajar yang membantu peserta didik menerima, memahami, dan menghormati orang lain yang berbeda latar belakang dan kemampuannya. Hal ini sesuai dengan maksud Kurikulum Merdeka yang tidak hanya memberika materi tetapi juga menanamkan karakter sikap profil pelajar pancasila dan pembelajaran yang memanusiakan manusia.

Peserta didik memiliki keanekaragaman karakteristik setiap individu sepeti minat, kesiapan, dan profil belajar. Salah satu kurikulum yang dapat memfasilitasi kebutuhan dan karakter peserta didik tersebut yaitu Kurikulum Merdeka yang menerapkan pembelajaran berdiferensiasi. Pada pembelajaran berdiferensiasi guru harus dapat mendesain kegiatan yang dapat memfasilitasi perbedaan yang ada di kelas sehingga semua peserta didik dapat belajar lebih baik sesuai dengan tujuan Kurikulum Merdeka. Dengan terlaksananya pembelajaran yang baik akan menghasilkan peserta didik sebagai generasi penerus bangsa yang berkualitas dan siap menghadapi tantangan zaman.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun