Mohon tunggu...
Hanif Naufal
Hanif Naufal Mohon Tunggu... Guru - Guru

Mahasiswa PPG Bagi Calon Guru 2024 Universitas Islam Sultan Agung

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Abad 21 Melalui Kurikulum Merdeka Belajar Berbasis Pembelajaran Berdiferensiasi

9 Oktober 2024   08:10 Diperbarui: 9 Oktober 2024   08:24 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Hanif Naufal (24402400268)

Mahasiswa Matematika PPG Bagi Calon Guru 2024 Universitas Islam Sultan Agung Semarang

Mata Kuliah : Pembelajaran Berdiferensiasi

Dosen Pengampu : Nila Ubaidah, S.Pd., M.Pd.

Pendidikan merupakan salah satu aspek yang sangat penting untuk menentukan nasib dari suatu negara di masa depan. Melalui pendidikan yang berkualitas negara bisa mempersiapkan generasi muda yang siap terhadap tantangan zaman. Memasuki abad 21, dunia pendidikan menghadapi tantangan dan perubahan yang signifikan. Karakteristik yang harus dimiliki dalam menghadapi abad 21 meliputi keterampilan kolaboratif, kreativitas dan inovasi, keterampilan teknologi, dan keterampilan berpikir kritis. Kemajuan teknologi, perubahan sosial, dan kebutuhan suatu negara untuk mempersiapkan generasi muda dalam mengahadapi tantangan abad 21 yang dinamis menjadikan reformasi dalam pedidikan sangat penting untuk dilaksanakan.

Pemerintah Indonesia mulai tahun 2022 menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar. Kurikulum ini menjadi salah satu solusi untuk menjawab tantangan abad 21. Kurikulum Merdeka Belajar dirancang untuk memberikan kebebasan kepada pihak sekolah dan peserta didik dalam menentukan proses pembelajaran yang akan dilaksanakan. Beberapa prinsip utama yang dimiliki dari kurikulum ini yaitu kemandirian belajar, fleksibilitas, dan pengembangan karakter. Oleh karena itu, pembelajaran yang dilakukan adalah pembelajaran yang berfokus pada peserta didik dalam mengakomodasi berbagai kebutuhan serta potensi yang dimiliki masing-masing peserta didik melalui pendekatan pembelajaran berdiferensiasi.

Pembelajaran berdiferensiasi adalah proses pembelajaran yang berfokus pada setiap kemampuan masing-masing dari peserta didik. Pembelajaran berdiferensiasi memiliki beberapa elemen kunci yaitu pengakuan terhadap perbedaan, modifikasi metode dan materi, penilaian yang beragam, dan lingkungan pembelajaran yang mendukung. Proses pembelajaran yang dilakukan oleh guru harus memperhatikan perbedaan dari peserta didik baik dari latar belakang, gaya belajar, kemampuan, dan kesiapan peserta didik dalam menerima materi.

Pembelarajan berdiferensiasi mempunyai peluang untuk melepaskan pendidikan Indonesia yang 'belenggu' bagi peserta didik. Hal ini karena melalui pembelajaran berdiferensiasi siswa akan lebih senang dalam menerima pembelajaran yang sesuai dengan keinginannya. Pembelajaran juga tidak hanya berfokuskan pada teori tetapi juga berfokus pada psikologis dari masing-masing peserta didik.

Melepaskan 'belenggu' pendidikan yang ada di Indonesia akan mendukung peserta didik dalam meningkatkan pengetahuan dan keterampilannya. Pembelajaran berdiferensiasi memerlukan kesiapan dari semua pihak mulai dari pihak sekolah sampai pihak guru supaya implementasi dapat berjalan maksimal. Sekolah harus menyediakan sarana dan prasarana yang dibutuhkan oleh guru untuk melaksanakan pembelajaran. Guru juga harus lebih memahami semua kebutuhan setiap peserta didik dan fleksibel dalam menentukan metode pembelajarannya.

Perkembangan pendidikan yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia dengan menerapkan Kurikulum Merdeka menggunakan pembelajaran berdiferensiasi bermaksud untuk memerdekakan peserta didik dalam pembelajaran. Melalui perkembangan tersebut diharapkan dapat memenuhi tantangan abad 21 yang menuntut peserta didik memiliki berbagai keterampilan berkaitan kemajuan teknologi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun