Di era  revolusi industri 4.0 yang memberi perubahan pada bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang menuntut sumberdaya memiliki keahlian kompetitif dan berdaya saing tinggi dalam setiap perubahan dunia. Banyak sekali tantangan yang terjadi di era ini  yang menuntut sumberdaya memilki kemampuanseperti problem solving, creativity, virtual collaboration, dan emotional intellegence. selain itu, bekal keahlian teknologi digital, pemahaman robotik dan automasi serta literasi digital dan keaman cyber memberi nilai tambah dalam menghadi tantangan industri 4.0 ini.Â
Seperti yang kita ketahui sebuah hard skill dan soft skill tidak hanya untuk diketahui saja namun juga perlu diterapkan pada kehidupan nyata dan berlangsung secara terus-menerus. Seperti halnya komunikasi didepan khalayak umum yang tidak hanya dilakukan sekali dua kali namun harus dilakukan secara berkelanjutan sehingga akan terbiasa berbicara didepan orang dan memupuk rasa percaya diri. Ada beberapa bara atau strategi pengembangan hardskill maupun softskill agar mampu bersaing dilingkungan kerja seperti:
Cara atau strategi pengembangan hardskill yang bisa dilakukan mahasiswa seperti:
1. Mengikuti pelatihan atau kursus hardskill
Selain mengikuti pendidikan formal untuk meningkatkan skill pada suatu bidang, alternatif yang dapat dilakukan yaitu dengan mengikuti pelatihan atau kursus hardskill yang bisa dilakukan secara online maupun offline. Mengingat sekarang yang memasuki era 4.0 dimana zaman digitalisasi ini seluruh keterbatasan waktu, financial maupun sumber daya memberikan kemudahan untuk terus meningkatkan hard skill yang kita miliki, terlebih ketika adanya keterbatasan waktu, financial dan sumberdaya alternatif yang dapat ditempuh yaitu dengan pengembangan hardskill yang dilakukan secara online. Banyak sekali pelatihan atau kursus yang dapat diikuti seperti kursus bahasa asing, mengikuti kelas pemrograman, kelas komputer dan lainnya.
2. Melakukan proyek mandiri
Banyaknya keterampilan hardskill yang dibutuhkan dimasa mendatang. Memungkinkan kita memiliki hard skill yang matang dengan melakukan berbagai kegiatan yang menghasilkan output atau proyek baru sehingga skill semakin terasah. Sebagai contoh adanya transformasi digital yang sangat cepat apabila kita memiliki pengatahuan dasar mengenai bidang ilmu teknologi (IT) maka langkah yang dapat dilakukan yaitu mempelajari ilmu-ilmu baru seperti pengembangan perangkat lunak mulai dari bahasa pemrograman, framework, algoritma software, souce control hingga pengelolaan data base untuk menjadi seorang software developer yang ahli.
3. Melakukan aktivitas diluar kampus
Melakukan kegiatan atau aktivitas diluar kampus seperti volunteer, penelitian/riset, kegiatan wirausaha, magang dan lain sebagainya. Ketika kita terjun secara kedalam aktivitas diluar kampus akan diberi kesempatan untuk belajar secara langsung mengenai kehalian-keahlian seperti pada saat magang kita dapat mengembangkan skill kita secara langsung pada setiap job desk yang diberikan dengan begitu hardskill yang kita miliki dapat tergali.
Adapun cara atau strategi pengembangan soft skill yang dapat dilakukan oleh mahasiswa seperti:
1. Mengikuti kursus, workshop dan seminar
Pengembangan softkill ini tidak hanya diperoleh dari kursus-kursus hardskill tetapi masih banyak lagi. Pada kursus softskill ini seperti pengembangan diri untuk melatih kemampuan public speaking yang baik dalam presentasi maupun komunikasi didepan publik. Selain itu, ada berbagai macam workshop yang bertujuan untuk mengetahui kebutuhan softskill dimasa depan. Berbagai serangkaian kegiatan ini bisa kita dapatkan baik pada event-event kampus maupun online training sehingga kalian mempunyai gambaran dan bagaimana pengimplementasiannya.
2. Mengikuti leadership
Banyak sekali program atau organisasi yang bertujuan untuk membentuk leadership seorang mahasiswa. Banyak sekali program internal kampus, seperti Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM), Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM), Himpunan Mahasiswa (HIMA) dan lainnya. Sedangkan untuk program eksternal kampus seperti Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Himpunan mahasiswa dari daerah tertentu dan lain sebagainya. Secara tidak langsung pada saat kita mengikuti berbagai program atau organisasi tersebut kita dituntut untuk bisa beradaptasi, berkomunikasi dan berdiskusi secara langsung dengan para anggota sehingga dapat mengembangkan berbagai softskill seperti critical thingking, strategi problem solving, managemen waktu, teamwork, maka secara tidak langsung leadership kita akan terbentuk secara perlahan.
3. Memanfaatkan program magang atau internship
Kesempatan menjadi mahasiswa vokasi yang tidak asing dengan kegiatan magang atau internsip ini mampu memberikan pengalaman mengenai dunia profesional secara nyata. Banyak sekali penyelenggara program-program magang untuk mahasiswa seperti program magang yang dilakukan pada unit usaha yang dimiliki perguruan tinggi, program magang luar negeri, program magang BUMN, program magang kementrian dan program magang diperusahaan swasta. Pada kegiatan ini kalian akan dihadapkan dengan berbagai permasalahan dalam suatu perusahaan dan dituntut untuk memberikan win-win solution sebagai pengimplementasian dasar critical thingking yang kita miliki. Â Selain itu, kalian bisa mengamati bagaimana seseorang berpikir dan bagaimana cara berinteraksi secara langsung terhadap rekan kerja, atasan maupun klien. Dari kondisi itulah soft skill akan terbentuk.
Itulah beberapa strategi yang bisa dilakukan untuk menghadapi berbagai tantangan perindustrian sehingga kita siap menjadi sumber daya unggul dan mampu bersaing dengan para calon pekerja lainnya.Â