Matematika sering dianggap penting di dunia untuk memecahkan masalah praktis, seperti mengelola keuangan atau memahami hukum alam. Namun, apakah ilmu ini relevan di akhirat menurut agama islam? yang akan ditanyakan di akhirat bukanlah matematika melainkan amal perbuatan kita.
Yang mengklasifkasi ilmu ke dalam dua kategori, yaitu fardlu ain dan fardlu kifayah mengandung pesan bahwa semua ilmu kecuali yang secara tegas diharamkan melalui dalil adalah fardlu alias wajib dipelajari. Karena semua ilmu adalah jalan untuk menuju terpenuhinya sebuah kewajiban dasar muslim, yaitu mengenal Allah swt. Perbedaannya hanya terletak pada beban kewajiban tersebut.
Tentang ilmu dalam kelompok Fardlu kifayah, An-Nawawi memberikan catatan bahwa mempelajarinya lebih utama daripada ilmu fardlu ain, sebab dengan mempelajari ilmu fardlu kifayah seperti dalam sains dan teknologi, seseorang berarti telah menyelamatkan masyarakatnya dari dosa . Meskipun matematika tidak ditanyakan di akhirat bukan berarti ilmu ini tidak penting. Bahkan, Setiap ilmu yang kita pelajari bisa menjadi amal jariyah jika digunakan untuk kebaikan dan menyebarkabb manfaat kepada orang lain.Â
Kesimpulannya, meskipun soal matematika tidak ada di akhirat, menggunakan ilmu ini dengan niat baik untuk kebaikan dunia dan akirat tetap sangat berarti. Ilmu yang digunakan untuk tujuan yang bermanfaat, daoat menjadi amal yang diterima oleh Allah SWT.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI