Dua hal yang saat ini menjadi tantangan besar dalam sektor transportasi di Indonesia yaitu polusi dan tingkat kemacetan yang tinggi. Sudah sewajarnya optimalisasi penggunaan transportasi umum yang saat ini mulai terlihat di Provinsi DKI Jakarta dapat pula diaplikasikan pada pembangunan transportasi umum yang berkualitas di kota-kota lain utamanya di luar pulau Jawa. Penggunaan angkutan umum yang dibangun di atas rel seperti kereta cepat, MRT, dan LRT atau bahkan trem misalnya dapat meminimalkan kemacetan dan polusi.
Beberapa periode yang lampau sistem transportasi negara ini lebih menekankan pada perluasan jaringan jalan raya, yang menarik lebih banyak perjalanan pribadi dan melewatkan kesempatan untuk meningkatkan transportasi umum. Oleh karena itu, memperkenalkan sistem angkutan umum berbasis kereta api di Indonesia dapat menjadi cara jangka panjang untuk mengurangi kemacetan dan polusi, namun hal ini membutuhkan kebijakan transportasi perkotaan yang seragam dan sistem tiket yang terintegrasi.
Menurut sebuah studi, pengguna transportasi umum berbasis jalan raya di daerah perkotaan di Indonesia mengharapkan adanya kebijakan yang dapat meningkatkan kualitas layanan. Pada beberapa periode yang lalu, pemerintah tidak memiliki kemauan politik untuk mengimplementasikan kebijakan transportasi perkotaan yang konsisten, namun ,beberapa tahun terakhir saya mulai melihat adanya sinergitas antara pemerintah sebagai pengambil kebijakan dengan masyarakat terkait upaya pemerataan pembangunan rel kereta api di luar pulau Jawa.
Melalui akun Instagram @indorailwaymedia misalnya, masyarakat yang menaruh perhatian pada sektor transportasi berbasis rel dapat menumpahkan opini dan masukannya. Mulai dari rencana pembangunan lebih lanjut jalur rel kereta api di Sulawesi misanya atau Disisi lain, pemerintah yang seringkali diwakili oleh dinas perhubungan membuat sebuah acara dimana masyarakat dan pemerintah dapat bertemu untuk membicarakan terkait sektor transportasi berbasis rel ini. Saya kira ini adalah sebuah awal yang bagus, dalam artian terjadi proses demokratisasi dalam pembangunan infrastruktur strategis.
Berikut adalah beberapa poin yang dapat saya berikan terkait keuntungan pemerataan Pembangunan rel kereta api di Indonesia khususnya di luar pulau Jawa:
a. Kapasitas angkut massal
Transportasi berbasis rel memiliki kapasitas angkut yang lebih besar dibandingkan dengan kendaraan pribadi. Dengan adanya pemerataan transportasi umum berbasis rel, lebih banyak orang dapat menggunakan transportasi umum, mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalan, dan mengurangi kemacetan serta polusi.
b. Efisiensi bahan bakar
Transportasi berbasis rel, seperti kereta api, lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar dibandingkan dengan kendaraan pribadi. Dengan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi dan beralih ke transportasi umum berbasis rel, dapat mengurangi polusi udara dan emisi gas rumah kaca.
c. Pengembangan infrastruktur
Pembangunan transportasi umum berbasis rel membutuhkan pengembangan infrastruktur yang memadai. Hal ini dapat mendorong pembangunan sektor lainnya, seperti pembangunan jalan, stasiun, dan fasilitas pendukung lainnya, yang dapat meningkatkan konektivitas dan mobilitas masyarakat.