Surabaya, sebagai salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia, dikenal sebagai kota dengan berbagai inovasi, termasuk dalam hal pengelolaan sampah. Namun, di balik pencapaian ini, masih ada permasalahan sampah yang menghantui kehidupan sehari-hari warga Surabaya. Meskipun upaya pemerintah telah membawa perubahan signifikan, kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pengelolaan sampah masih menjadi tantangan utama.
Salah satu masalah yang sering ditemukan di Surabaya adalah sampah yang berserakan di tempat-tempat umum seperti pasar tradisional, taman kota, hingga saluran air. Hal ini sering kali disebabkan oleh kebiasaan buruk masyarakat yang membuang sampah sembarangan. Padahal, kebiasaan ini tidak hanya mencemari lingkungan, tetapi juga berkontribusi pada banjir ketika musim hujan tiba akibat tersumbatnya saluran air oleh sampah.
Selain itu, volume sampah yang terus meningkat menjadi masalah yang tak kalah serius. Berdasarkan data terbaru, Surabaya menghasilkan ribuan ton sampah setiap harinya, yang sebagian besar masih berakhir di Tempat Pembuangan Akhir (TPA). Kendati telah ada program daur ulang dan bank sampah, implementasi program ini masih terkendala pada partisipasi masyarakat yang rendah. Kebanyakan warga merasa bahwa pengelolaan sampah adalah tanggung jawab pemerintah semata.
Di sisi lain, Surabaya sebenarnya memiliki potensi besar untuk menjadi kota percontohan dalam hal pengelolaan sampah. Program seperti Surabaya Green and Clean telah menunjukkan bahwa edukasi dan kolaborasi antara pemerintah dan masyarakat bisa memberikan hasil nyata. Namun, keberhasilan ini perlu diimbangi dengan upaya yang lebih sistematis dan melibatkan semua pihak, termasuk sektor swasta dan lembaga pendidikan.
Salah satu solusi yang dapat dilakukan adalah dengan memperkuat regulasi mengenai pengelolaan sampah. Pemerintah Kota Surabaya perlu meningkatkan pengawasan dan penegakan aturan terkait pembuangan sampah sembarangan. Selain itu, diperlukan kampanye edukasi yang lebih masif untuk menanamkan kesadaran akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sejak dini. Melibatkan generasi muda melalui program di sekolah dan komunitas juga dapat menjadi langkah strategis.
Di tingkat individu, setiap warga Surabaya dapat mulai berkontribusi dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, memilah sampah di rumah, dan aktif berpartisipasi dalam program bank sampah. Langkah-langkah sederhana ini, jika dilakukan secara kolektif, dapat memberikan dampak besar terhadap lingkungan.
Sebagai kota yang memiliki ambisi besar dalam hal inovasi dan keberlanjutan, Surabaya harus mampu mengatasi permasalahan sampah dengan pendekatan yang lebih holistik. Kolaborasi yang solid antara pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta akan menjadi kunci dalam menciptakan Surabaya yang lebih bersih dan sehat di masa depan. Jika kita semua bergerak bersama, bukan tidak mungkin Surabaya akan menjadi contoh nyata bahwa perubahan kecil dapat membawa dampak besar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI