Mohon tunggu...
Hanifia Affa
Hanifia Affa Mohon Tunggu... Guru - Guru

Learn more to teach more, teach more to learn more

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Menghayati Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia serta Perwujudan Profil Pelajar Pancasila di SDN Ciracas 11 Pagi

20 Desember 2023   15:00 Diperbarui: 20 Desember 2023   15:09 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pancasila, sebagai landasan negara Indonesia, memegang peran utama dalam pembentukan negara ini. Fungsi utamanya mencakup berbagai sektor kehidupan, termasuk pendidikan, ekonomi, sosial, dan budaya. Dalam konteks keberagaman nilai, Pancasila bertindak sebagai entitas yang menandakan keberadaan unik dan berbeda, mencerminkan keanekaragaman nilai yang terkandung di dalamnya. Selain itu, sebagai identitas nasional, Pancasila mencerminkan sifat karakteristik bangsa Indonesia yang berasal dari berbagai latar belakang seperti keluarga, gender, budaya, etnis, dan proses sosialisasi.

Keberagaman nilai dan pedoman dalam Pancasila tidak hanya memiliki nilai historis, melainkan juga memiliki dampak signifikan terhadap citra Indonesia di dunia. Menjaga eksistensi Pancasila sebagai identitas nasional bukan hanya tugas pelestarian, melainkan juga sebuah upaya untuk memastikan bahwa Indonesia tetap menjadi kekuatan besar dan beragam di tingkat global. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk bersama-sama melestarikan Pancasila sebagai fondasi strategis bagi bangsa. Pendidikan memainkan peran utama dalam membentuk karakter manusia Indonesia, menjadi platform penting untuk melatih dan mengembangkan nilai-nilai kemanusiaan yang dapat diwariskan. Sesuai dengan pandangan Ki Hajar Dewantara, pendidik memiliki tanggung jawab besar dalam membimbing anak-anak menuju tingkat keselamatan dan kebahagiaan optimal, baik sebagai individu maupun anggota masyarakat. Oleh karena itu, peran pendidik berfokus pada bimbingan pertumbuhan dan kehidupan anak-anak, dengan penekanan pada perbaikan perilaku hidup dan pengembangan potensi mereka sesuai dengan konsep pendidikan abad ke-21 yang menitikberatkan pada peserta didik.

Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan pada kegiatan PPL I di SDN Ciracas 11 Pagi, terdapat tantangan dalam menghayati Pancasila sebagai Entitas dan Identitas Bangsa Indonesia dan perwujudan Profil Pelajar Pancasila pada Pendidikan yang Berpihak pada Peserta Didik dalam Pendidikan Abad ke-21 yaitu sebagai berikut:

a)Pengaruh teknologi terhadap perkembangan nilai dan etika peserta didik, yang mana karena perkembangan teknologi semakin canggih dan luas, peserta didik dapat mengakses berbagai hal positif maupun negatif. Bahaya budaya yang negatif atau kurang baik sering kali ditiru oleh beberapa peserta didik dengan tujuan mengikuti Trending sehingga mereka memiliki nilai dan etika yang kuang baik.

b)Minimnya keterlibatan orangtua dalam mendukung pembentukan karakter Pancasila pada peserta didik di rumah.

c) Meningkatnya budaya popular yang tidak selaras dengan nilai-nilai Pancasila, salah satu contohnya yaitu meniru berpakaian orang barat, serta berkata yang kurang sopan.

Oleh karena itu, ketika membiasakan peserta didik untuk bersikap sesuai dengan karakter Profil Pelajar Pancasila, hendaknya guru bekerja sama dengan orang tua dalam memberikan arahan dan batasan dalam mengakses informasi khususnya dari dunia digital. 

Penerapan Pancasila sebagai entitas dan identitas Bangsa Indonesia, serta perwujudan profil pelajar Pancasila dalam pendidikan abad ke-21 di ekosistem sekolah, memerlukan pendekatan holistik dan terintegrasi. Berikut adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk mewujudkan hal tersebut:

1. Pada elemen Beriman dan Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan Berakhlak Mulia dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:

  • Membiasakan peserta didik untuk melakukan kegiatan ibadah berdasarkan agama-agamanya masing-masing. Misalnya membiasakan shalat dhuha berjamaah untuk yang beragama Islam.
  • Membiasakan peserta didik untuk melakukan doa sebelum dan sesudah memulai aktivitas belajar.
  • Menumbuhkan karakter berperilaku baik terhadap sesama dapat dilakukan dengan pembiasaan dari mulai hal yang sederhana seperti selalu menyapa saat bertemu guru ataupun teman.
  • Menanamkan nilai-nilai baik kepada peserta didik seperti menghormati teman atau guru yang berbeda agama dan menunjukkan sikap toleransi kepada semua warga sekolah.

2. Pada elemen Berkebinekaan Global dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:

  • Melaksanakan pembelajaran di kelas yang bermuatan lokal dan seni budaya sesuai daerah sekolah masing-masing agar siswa mengenal identitas budaya daerah masing-masing.
  • Guru melaksanakan pembelajaran yang mengandung unsur-unsur kearifan lokal pada mata pelajaran lain seperti pada sains menjadi etnosains.
  • Melaksanakan peringatan hari besar Nasional seperti memakai baju adat saat Hari Peringatan Sumpah Pemuda serta memakai baju profesi.
  • Membiasakan peserta didik menyanyikan lagu wajib nasional dan lagu daerah yang akan meningkatkan semangat nasionalisme.

3. Pada elemen Bergotong Royong dapat diwujudkan dalam kegiatan berikut, yaitu:

  • Melakukan pembelajaran dengan metode diskusi yang akan melatih kerja sama dan semangat gotong royong peserta didik.
  • Melakukan kegiatan piket kelas setelah pembelajaran dan juga kegiatan jum'at bersih yang diadakan sekolah yang akan melatih kerja sama, semangat gotong royong, dan perilaku hidup bersih dan sehat.
  • Melakukan PERSARI bagi siaga sebagai bentuk implementasi proyek penguatan pelajar pancasila dan melatih kerja sama dan gotong royong peserta didik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun