Mohon tunggu...
Cerpen

Putri dan Sang Penyihir

5 Mei 2018   19:14 Diperbarui: 5 Mei 2018   19:20 416
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Suatu hari di sebuah kerajaan yang sangat megah tinggallah seorang raja dan ratu, suatu ketika raja dan ratu pun di karuniai seorang putri yang amat cantik sekali,,. Tetapi kelahiran sang putri membuat seorang sang penyihir ingin memiliki sang putri tersebut.

Disuatu ketika sang penyihir pun menculik sang putri tersebut dan dibawalah lari oleh penyihir tersebut. Penyihir tersebut merawat sang putri layaknya anak sendiri. Sang putri dirawat dan dibesarkan oleh sang penyihir sampai beranjak remaja dan dewasa,,,sang penyihir itu pun dipanggil oleh sang putri dengan sebutan "ibu" karena selama ini sang putri tidak mengetahuinya kalau sang penyihir tersebut yang sudah menculik dia dari orang tua kandungnya yang dia tahu ibunya adalah orang yang sudah tinggal dan merawatnya sekarang yaitu sang penyihir tersebut.

Suatu hari sang putri meminta izin oleh sang penyihir tersebut kalau dia ingin pergi bermain ke suatu tempat tetapi sang penyihirpun tidak mengizinkan sang putri pergi,,,. Selama ini sang putri tidak pernah di izinkan pergi bermain kemana-mana oleh sang penyihir yang dianggap sang putrid adalah ibu kandungnya. Raja dan ratu pun mencari keberadaan dimana sang putri di bawa oleh sang penyihir pergi tetapi sang raja dan sang ratu tidak kunjung menemukannya.

Hingga suatu ketika di kerajaan yang ditinggali ibu dan ayah kandung sang putri yaitu raja dan ratu mengadakan sebuah pesta untuk rakyatnya dan rumah sang penyihir yang selama ini di tinggaIi oleh sang putri dan sang penyihir mendapatkan undangan pesta rakyat yang di adakan oleh kerajaan,,,dan sang putri pun ingin menghadiri pesta rakyat tersebut tetapi sang penyihirpun melarang sang putri untuk tidak pergi ke kerajaan.

Sang putri pun terus memohon kepada ibunya (sang penyihir) tetapi sang putri akhirnya diperbolehkan oleh sang penyihir dengan syarat sang putri pergi bersama sang penyihir tersebut,,,,keesokan harinya sang putri bersiap-siap untuk pergi menghadiri pesta yang diadakan di kerajaan,,,dan kemudian mereka (sang putri dan penyihir)pergi bersama ke pesta.

Tibalah sang putri di pesta tersebut dan sang putri mendapatkan teman-teman baru di pesta rakyat tersebut,,,sang putripun menikmati pesta rakyatnya. Kemudian sang putripun tidak sengaja menabrak seorang pangeran saat ia berdangsa dan sang pangeranpun terpesona oleh kecantikan sang putri mereka akhirnya saling berkenalan dan akhirnya mereka berdansa bersama. Hingga akhirnya suatu ketika sang raja dan ratu melihat sang putri mengenakan sebuah gelang yang dipakaikan sang ratu saat sang putri lahir, akhirnya sang raja dan ratu menghampiri sang putri tersebut dan langsung memanggilnya "anakku" dan memeluknya.

Sang putripun bingung mengapa sang raja dan ratu memanggil dia "anakku" sementara yang dia tahu orang tuanya adalah orang yang sekarang tinggal dengan dia. Akhirnya sang raja dan ratu menjeleskan kejadian tersebut kepada sang putri dan sang putri pun terkejut dan segera mencari ibunya (sang penyihir) untuk di ajak bertemu dengan sang raja dan ratudan menjelaskan kejadian yang sudah terjadi dulu tetapi sang penyihir malah berbuat kasar dan menyerang sang putri dan akhirnya sang putri lari menghampiri sang raja dan ratu serta rakyat-rakyat yang ada sang putripun berlindung di belakang sang raja dan ratu serta rakyat-rakyat yang ada di pesta. Sang penyihirpun berusaha menyerang sang putri dan akhirnya sang penyihir berhasil di tangkap oleh pengawal kerajaan dan akhirnya sang penyihir dibawalah ke luar untuk dikurung.

Dan akhirnya sang putripun mengetahui kejadian yang sebenarnya,,,sang putripun akhirnya tinggal bersama raja dan ratu. Dan sang putripun menikah dengan seorang pangeran yang bertemu saat dipesta rakyat tersebut. Akhirnya merekapun hidup bahagia.....

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun