Mengasuh itu ya didik anak memberikan arahan supaya anak bisa ke arah yang lebih dewasa lagi. Dulu bapak waktu kecil sama mak ( ibu ) sering diajak ke sawah sambil mak sering cerita tauladan yang baik. Bapak senang ketika mendengar emak bercerita sampai bapak tidur di tegalan ( sawah ). Jadi bapak sangat berbarap dengan bapak memberikan arahan kepada anak-anak bapak dan contoh semampu bapak anak-anak bapak akan menjadi anak yang bermanfaat untuk semua orang dan khususnya untuk keluarga.
Pengasuhan bapak pasti bebrbeda antara mas, aku dan adik pasti sesuai dengan umur. Dulu waktu mas belum menikah walau mas sekarang sudah dewasa tapi tetap harus menjadi pengawasan bapak karena tidak selalu apa yang dilakukan mas itu selalu benar. Selalu ada campur tangan orang tua didalamnya dan sekarang mas sudah menikah. Pengawasan dari bapak tetap saja tetapi tidak seberlebihan dulu karena mas sekarang juga punya tanggung jawab sendiri kepada keluarganya, tetapi bapak tetap harus memantau, juga saling menasehati apalagi kalau ada konflik dalam rumah tangga, disini bapak sudah mengalami liku-liku rumah tangga, tapi alhamdulillah sampai saat ini tidak ada yang perlu dipermasalahkan bagi mas. Sekarang kamu sama adik pengasuhan samean ( kamu ) sama adik juga berbeda kalau aku pengasuhannya lebih diberi kebebasan untuk berfikir mandiri tetapi pengawasan dari bapak tetap harus ada. Kalau ada masalah bisa sharing bahasa modernya. Begitupum kalau saya salah dalam bertindak tidak lupa bapak selalu menjadi pengingat. Kemudian adik kalau adik itu lebih sering bapak yang bertindak memberikan contoh selain juga arahan dan nasehat karena ia juga belum cukup dewasa dalam memahami berbagai hal dan belum bisa mengatasi konflik yang ada disekitarnya maka dari itu bapak harus lebih ikut campur didalamnya.
Apalagi dari zaman ke zaman teknologi semakin modern antara anak dan orang tua harus sama-sama mengetahui perkembangan zaman agar orang tua tidak dipintari oleh anak sehingga orang tua tidak kecolongan istilah jawa agar anak tidak menyalah gunakan teknologi yang berkembang pesat ini kedalam hal negatif. Bapak juga harus membatasi kapan anak harus menggunakan teknologi dan kapan harus melakukan hal yang bermanfaat lainnya.
Semua anak bapak dari kecil harus dipondasi dengan keimanan yang kuat, belajar agama dengan sungguh-sunggu kalau bisa anak bapak semua harus ada di pesantren agar kelak ia bisa beragama dengan baik. Meski bapak buikan lulusan pesantren tapi bapak merasa bangga kalau anak-anak bapak bisa mondok ( di pesantren ) dan memperdalami ilmu agama dan harapan bapak akan menjadi anak sholeh dan sholehah yang akan membawa citra orang tua.
Pesan bapak kepada semua anak-anaknya jangan lupa sholat, wajib, sholat malam, sholat dhuha itu yang sering saya dengarkan dari bapak, dan bapak sering bilang “ jadi anak jangan merepotkan orang lain, justru bantulah selagi kamu mampu “ selalu ingat Alloh dimanapun kalian berada, kesuksesannmu Ridha Alloh SWT dan orang tua.”
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H