Masa remaja adalah masa yang membuat orang tua takut. Mengapa demikian? Karena pada masa itu anak akan bertingkah semaunya sendiri. Karena secara emosionalnya mereka masih labil dan mereka juga belum cukup matang dalam mengambil keputusan, terkadang mereka memutuskan sendiri tanpa ada saran dari orang tuanya dan terkadang pula keputusan anak berbeda pendapat dengan apa yang diinginkan orang tua, anak bersikap semaunya sendiri. Dan bertindak sesuai kehendak hati. Dan orang tua bisa apa kalau anak bertindak seperti itu, iya kalau yang dilakukan anak hal positif kalau itu justru sebaliknya. Orang tua bisa apa?
Pola asuh orang tua pada fase remaja sangat diperlukan untuk benar-benar bisa memantau anak dengan baik. Banyak para orang tua sekarang yang banyak ( kecolongan ) istilah jawa. Karena entah itu disebabkan karena pergaulan dengan teman atau dengan lingkungan. Â Para orang tua sangat resah dengan keadaan tersebut orang tua juga sering merasa takut. Karean fase remaja anak akan bertindak seakan-akan ia benar. Dengan keadaan seperti ini apakah perlu kita sebagai orang tua menanamkan pendidikan berkarakter pada anak-anak kita. Tentunya sangat perlu. Karena pendidikan berkarakter akan membentuk individu sempurna dan menuju arah hidup yang lebih baik.
Pendidikian berkarakter akan mengurangi krisis moral dinegara kita seperti para remaja yang melakukan tindakan yang tidak sesuai norma.
Selain pendidikan berkarakter dengtan pembiasaan kepada anak sejak usia dini yang akan berpengaruh sampai usia dewasa, orang tua y6ang baik adalah orang tua yang tlaten atau yang rajin membiasakan anak dengan hal-hal yang kelihatan kecil tapi berbuah baik kepada anak. Orang tua juga akan memberikan wawasan yang baik kepada anak, Â
Selain kontrol dari orang tua, keluarga dekat juga sangat berpengaruh dalam mengasuh. Misal ketika orang tua tidak berada dirumah keluarga lah yang menggantikan posisi orang tua dan mengontrol mereka.
Kemudian dalam mengasuh remaja kita juga perlu adanya komunikasi atau menjaga komunikasi terkadang pada usia remaja anak sering berfikiran orang tua tidak mengerti tentang dirinya. Hal itu yang harus dibuang jauh-jauh dalam fikirannya . orang tua pada saat ini harus mengambil kesempatan untuk terjun dalam dunianya dengan mengambil kesempatan untuk bercakap-cakap walau sebentar untuk menjaga komunikasi kepada anak.
Jangan melakukaqn hal tyang salah dalam pengasuhan agar tidak menimbulkan hal-hal yang tidak perlu terjadi. Salah terkecil dalam pengasuhan akan berdampak besar untuk kemajuannya
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H