Mohon tunggu...
hanifatul ismadi
hanifatul ismadi Mohon Tunggu... MAHASISWA -

PGRA UIN MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

"Ting Tong" Itu Bunyi Suara Masa Kecilku

3 April 2017   20:47 Diperbarui: 4 April 2017   15:33 408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Masa kecil adalah dimana pada masa tersebut banyak khayalan yang muncul dibenakku masa dimana saya memainkan berbagai peran dalam sebuah permainan mulai dari menjadi penjual, pembeli bahkan jadi sosok orang yang harus menang sendiri diantara teman-teman ku yang lain. Banyak berbagai permainan yang saya mainkan ketika masa prasekolah dari permainan yang meurut saya sederhana sampai ke hal-hal yang unik.

Saya selalu teringat permainan jual beli atau pasar-pasar an dimana disitu terdapat penjual dan pembeli. Biasayan saya melakukan permainan itu tidak terbatas orang nya 4 sampai 8 anak. Saya teringat ketika saya mempunyai uang mainan yang banyak dan setiap terdengar suara ting tong-ting tong itu pasti seorang bapak-bapak yang memakai sepeda motor yang berhenti didepan rumahku. Itulah bapak-bapak penjual berbagai mainan dan juga uang kertas yang selalu saya beli. 

Entah itu saat posisiku sedang didapur paling belakang ketika mendengar suara itu saya selalu lari menghampiri bapak-bapak tersebut. Lucunya juga saya setiap menghampiri bapak-bapak tersebut selalu tidak bawa uang. Meski tidak bawa uang saya selalu bisa membeli karena setelah mengambil uang mainan itu saya baru menghampiri ibu saya untuk meminta uang. Dan itu selalu dikasih. Karena kalau tidak dikasih saya selalu nangis.

Uang mainanku semakin hari semakin banyak. Karena dimasa kecil saya, saya mungkin termasuk orang yang gak tegaan setiap sehabis mainan pasar-pasar an dengan teman-teman saya. Uang yang mulanya banyak yang sebelum main jual beli saya mmbagi-bagikan uang ke teman-teman saya untuk membeli barang yang saya jual. Lama-lama uangku habis karena setiap sehabis main uang mainanku selalu tidak dikembalikan oleh temanku. Uniknya juga aku juga tidak peduli uangku kemana yang terpenting aku selalu ingin jadi penjual. Entah itu dalam kondisi atau situasi apapun.

Ternyata berbagai permainan yang saya mainkan diwaktu kecil itu sangat bermanfaat pada usiaku menginjak dewasa sekarang. Banyak nilai-nilai baik yang saya dapatkan mulai dari saya dengan berjual beli itu mendapatkan nilai sosial atau komunikasi dengan teman-teman sebayaku, kemudian dalam jual beli terdapat nilai-nilai moral yang tertanam dari perasaan sabar ketika saya menunggu teman saya tidak membeli jualanku, kemudian biasa berbagi dengan temanku, dengan saya membagikan uang mainan yang saya miliki sampai sempat muncul rasa egosentris atau menang sendiri ketika saya tidak pernah mau dijadikan seorang pembeli. 

Karena saya selalu ingin menjadi seorang penujal. Pada permainan masa kecil saya, beberapa aspek juga akan berkembang mulai dari aspek motorik, kognitif, juga dapat muncul dalam permainan tersebut. Yang beberapa aspek tersebut tentunya dan pastinya akan berpengaruh besar terhadap usiaku di masa dewasa.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun