Bumi kita tidak sedang baik-baik saja. Ada banyak masalah lingkungan yang terjadi, seperti perubahan iklim dan pencemaran tanah. Salah satu yang menyebabkan hal tersebut adalah banyaknya tumpukan sampah, kemasan, dan plastik.
Banyaknya sampah plastik menjadi masalah yang besar untuk lingkungan dan ekosistem laut. World Population Review memperkirakan sekitar 4,8 hingga 12,7 juta metrik ton plastik masuk ke laut setiap tahun.
Berdasarkan data tahun 2021, lima negara Asia menjadi menyumbang limbah plastik ke lautan di dunia, yaitu Filipina, India, Malaysia, Cina, dan orang Indonesia.
Indonesia berada di posisi kelima sebagai negara penyumbang sampah plastik ke laut. Menurut data dari World Population Review, sampah plastik di laut Indonesia mencapai 56 ribu ton pada 2021.
Perlu kita ketahui bahwa dampak sampah tersebut bukan hanya menimbulkan risiko bagi keselamatan dan kesehatan hewan laut dan rusaknya ekosistem laut saja, tetapi juga berdampak bagi kesehatan dan ekonomi manusia.
Permasalah tersebut tentu perlu mendapat perhatian kita. Kita juga perlu mengambil lagkah penting untuk kelangsungan hidup manusia. Misalnya, dengan melakukan "Zero waste".
Apa sebenarnya zero waste itu? Dan gimana caranya hal itu bisa membuat kita mengevaluasi cara kita menggunakan sumber daya alam kita? bagaimana hal itu bisa mengurangi dampak lingkungan dan mengatasi masalah perubahan iklim pada saat yang bersamaan?
Mengenal "Zero Waste"
Definisi zero waste menurut Zero Waste International Alliance (ZWIA), yaitu:
"Tanpa limbah: Konservasi semua sumber daya melalui produksi, konsumsi, penggunaan kembali, dan pemulihan produk, pengemasan, dan bahan yang bertanggung jawab tanpa pembakaran dan tanpa pembuangan ke tanah, air, atau udara yang mengancam lingkungan atau kesehatan manusia."