Di era teknologi yang serba digital ini, masyarakat mulai beralih aktivitas dimana semua kegiatan bisa dilakukan dengan cara yang lebih canggih. Dahulu, orang-orang jika ingin membaca buku, perlu mengunjungi perpustakaan yang tersedia. Kini, kita bisa membaca buku hanya dengan handphone canggih yang kita miliki.
Teknologi telah mengubah cara kita mengonsumsi media. Untuk bertahan di era digital dan tetap terhubung, perpustakaan umum harus berani berubah dan inovatif. Dan ini tentunya menghadirkan tantangan dan peluang besar bagi sistem perpustakaan umum di seluruh dunia. Salah satu bentuk perubahan yang nyata adalah dengan menghadirkan perpustakaan digital.
Pengertian Perpustakaan Digital
Menurut oxford dictionary, perpustakaan adalah sebuah bangunan atau ruangan sebagai tempat koleksi buku, majalah, koran, dan sebagainya. Sedangkan definisi digital adalah bentuk pembaharuan atau perubahan dari penggunaan teknologi.
Dapat disimpulkan bahwa perpustakaan digital adalah kumpulan koleksi buku, majalah, koran, dan sebagainya yang disimpan di internet menggunakan sistem komputerisasi yang terhubung internet.
Pada intinya, perpustakaan digital merupakan sistem untuk mengoleksi, merawat, dan menyediakan informasi secara luas ke berbagai komunitas menggunakan teknologi dan informasi yang memadai.
Sebagai contoh perpustakaan digital, yaitu perpustakaan online yang dimiliki masing-masing universitas, perpustakaan online daerah, dan aplikasi perpustakaan digital, seperti ipusnas. Untuk penggunaannya biasanya gratis, hanya perlu registrasi akun.
Alasan Kenapa Kita Perlu Menggunakan Perpustakaan Digital
Pertama, perpustakaan digital dapat diakes dengan mudah. Kita bisa dengan mudah mengakses buku atau informasi dimana saja. Kalau biasanya kita harus datang ke perpustakaan setempat, kini kita bisa mengakses informasi tersebut dengan mudah. Perpustakaan digital sangat memudahkan kita, kapapanpun kita butuhkan.
Kedua, perpustakaan digital dapat diakses secara ganda dan serentak. Ketika kita mengunjungi perpustakaan umum seperti biasanya, banyak pembaca tidak dapat membaca buku yang sama secara bersamaan. Mereka harus menunggu pembaca lain mengembalikan buku itu dengan menunggu giliran.