Mohon tunggu...
Hanifa Rahma Fatiha Azzahra
Hanifa Rahma Fatiha Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi - UIN Sunan Kalijaga

Berusaha berbagi tulisan yang bernilai guna. IG: @hanifa.nipeh

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ubah Rasa "Insecure" Menjadi Bersyukur

13 Juni 2022   12:01 Diperbarui: 13 Juni 2022   12:06 1161
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi arah untuk tidak insecure. Sumber: Pixabay

Namun, kita perlu memahami bahwa kegagalan adalah pengalaman yang hampir ada di mana-mana dan itu merupakan langkah awal untuk sebuah kesuksesan.

Yang kedua, terlalu perfeksionis. Beberapa dari kita memiliki standar yang sangat tinggi untuk semua hal yang kita lakukan. Sayangnya, hidup tidak selalu berjalan seperti yang kita inginkan, bahkan jika kita sudah berusaha dengan sungguh-sungguh.

Ada bagian dari hasil yang sebenarnya di luar kendali kita. Jika kita terus-menerus merasa kecewa dan menyalahkan diri sendiri karena tidak sempurna, kita akan mulai merasa insecure dan tidak berharga.

Dan yang ketiga, kecemasan sosial atau berusaha untuk memenuhi standar sosial. Banyak dari kita mengalami kurang percaya diri dalam situasi sosial, seperti pertemuan keluarga atau wawancara. Rasa takut dievaluasi oleh orang lain dan dianggap kurang menarik dapat membuat kita merasa cemas dan sadar diri.

Cara berdamai dengan perasaan insecure

1. Menerima diri kita apa adanya

Kita perlu menyadari bahwa ada hal dalam diri kita yang masih bisa kita ubah, maka diusahakan kita ubah jadi lebih baik. Dan ada yang tidak bisa kita ubah yang itu adalah anugerah dari tuhan yang perlu kita terima. Misalnya, warna kulit. Penerimaan terhadap diri sendiri adalah awal kita mulai mengenal diri sendiri dan menyadari kelebihan dan kekurangan yang kita miliki.

2. Fokus pada kelebihan

Setiap manusia pasti ada kelebihan dan juga ada kekurangan. Yang menjadi kekurangan, kita terima dan perbaiki dengan baik untuk hal-hal yang masih bisa kita kembangkan. Dan kita perlu fokus pada kelebihan yang kita miliki dan menjadi kekuatan kita selama ini dan itu akan membuat kita menjadi lebih mencintai diri dan bersyukur dengan apa yang ada dalam diri kita.

Misalnya, secara finansial merasa kurang, mari kita lebih bersyukur ternyata di luar sana masih ada yang ketika lahir ke dunia tidak kenal dengan orangtuanya, bahkan tidak tahu orang tuanya sekarang ada di mana dan masih hidup atau tidak.

3. Bersyukur dengan apa yang kita punya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun