Fakta di lapangan menunjukkan diferensiasi murid yang cukup tinggi. Di kelas saya, misal. Karakteristik murid yang beragam ini menjadi PR yang jelas-jelas perlu diselesaikan untuk dipetakan oleh saya, sebagai guru. Tidak hanya faktor gaya belajar, pengalaman belajar, bahkan faktor ekonomi, keluarga, kesehatan, suku dan budaya pun menjadi keberagaman yang tidak bisa dihindarkan dari pemilihan strategi belajar mengajar.
Sudah seharusnya, guru menemukan strategi yang tepat untuk mengoptimalkan potensi dari setiap murid. Oleh karena itu, perlu pedoman yang bisa memfasilitasi proses belajar yang mengoptimalkan potensi murid tersebut. Kita mengenalnya sebagai kurikulum selama ini. Kurikulum, pedoman yang digunakan semua sekolah untuk melangsungkan pendidikan. Pertanyaan kembali muncul, “Apakah kurikulum saat ini sudah mengoptimalkan potensi murid tersebut?”
Dunia terus menerus berubah. Dunia terus bergerak. Isu-isu kekinian seperti perubahan iklim global, teknologi digital, revolusi industri dari lokal sampai multinasional dan transpormasi budaya yang terus berkembang perlu kita selaraskan dengan proses belajar. Saya masih ingat ketika di tahun 2021, saya mengikuti The Climate Reality Project sesi pelatihan Climate Reality Leadership Corps. Salah satu yang kami diskusikan dalam sesi mentoring adalah bagaimana isu perubahan iklim global bisa masuk ke kelas-kelas di setiap daerah pada setiap negara. Karena krisis iklim menjadi salah satu isu kekinian yang memengaruhi perubahan dunia.
Apakah kurikulum perlu berubah?
Jika kita ingin murid kita bisa beradaptasi dan bertahan dengan isu-isu kekinian, maka kurikulum perlu disesuaikan. Jika kita ingin potensi murid mencapai level optimal, maka proses belajar perlu berubah.
Penyesuaian kurikulum guna mengoptimalkan potensi murid melalui proses belajar, yang akan diselenggarakan sangat diperlukan. Kurikulum merdeka menawarkan aktivitas merdeka mengajar dan merdeka belajar. Isu-isu kekinian menjadi salah satu tema yang bisa diterapkan dalam pembelajaran. Karakteristik murid yang berbeda difasilitasi dan dikembangkan.
Perubahan kurikulum ini diperlukan agar membantu murid menghadapi tantangan di masa depan, pembelajaran akan sesuai konteks, zaman dan sesuai kebutuhan murid. Dengan itu, potensi murid bisa dioptimalkan. Manfaat dari perubahan kurikulum ini mendorong konsep merdeka bagi guru maupun murid dalam kelas. Bagaimana guru dan murid secara sadar dapat berkolaborasi untuk menentukan dan menerapkan strategi pembelajaran yang tepat bagi setiap murid yang dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.
Perubahan ini tentu tidak hanya dimiliki murid dan guru, tidak hanya dilaksanakan oleh sekolah. Ada peran orang tua dan masyarakat yang juga perlu dioptimalkan sebagai pilar pendidikan. Dengan kolaborasi sekolah, orang tua dan masyarakat, potensi murid dapat dioptimalkan, sehingga kompetensi murid dapat terwujud sesuai konteks, kebutuhan dan zaman.
Mari terus belajar dan berbagi.
Jangan lupa Bahagia.
Sumedang, 16 April 2023