Mohon tunggu...
Hanipa Ihsani
Hanipa Ihsani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Hobi menonton film

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pembelajaran PPKn : Nilai Kegigihan Tukang Becak di Era Penggunaan Transportasi Online Sebagai Ketangguhan Dalam Menghadapi Perubahan Sosial

25 Desember 2024   18:20 Diperbarui: 25 Desember 2024   18:20 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
 (Pasar Dangdeur, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa Barat)

        

        Di zaman sekarang, transportasi berkembang dengan sangat pesat dan menjadi lebih efisien. Bagi beberapa orang, keberadaan transportasi berbasis online menjadi solusi untuk mengatasi masalah transportasi yang belum optimal. Namun, bagi mereka yang masih bergantung pada transportasi tradisional yang tidak menggunakan teknologi, perkembangan ini dapat menjadi sebuah masalah. Salah satu jenis transportasi tradisional yang masih beroperasi adalah becak, yang tetap bertahan sebagai bagian dari warisan budaya masyarakat zaman dulu. Walaupun di beberapa daerah becak mulai jarang digunakan, di beberapa komunitas, becak tetap dilihat sebagai alat transportasi yang penting. Modernisasi telah membawa kemajuan teknologi yang akhirnya menjadi tantangan bagi para pengemudi becak, mengancam profesi mereka, dan mengakibatkan terjadinya perubahan sosial dalam kehidupan mereka.

        Kondisi demikian juga terjadi pada tukang becak yang berada di wilayah Dangdeur, Kabupaten Bandung, Provinsi Jawa barat. Di tengah upaya bertahan para tukang becak dalam memenuhi kebutuhan hidupnya kini kita dapat melihat munculnya berbagai moda transportasi umum yang modern dan di nilai lebih efisien yaitu, transportasi ojek online berbasis gadget. Hadirnya transportasi online berbasis gadget yaitu ojek online. Hal ini yang membuat pemasukan serta pelanggan tukang becak yang biasanya ramai kini berubah menjadi sepi dan pastinya menjadi kerugian besar para tukang becak.

        Jika dilihat, sebagian besar tukang becak di daerah Kabupaten Bandung berusia 50 tahun ke atas. Setiap hari, dari pagi hingga malam, mereka menunggu penumpang yang akan menggunakan jasa mereka. Kadang-kadang, karena kurangnya penumpang, mereka tertidur di atas becaknya sendiri sambil menahan dingin. Hal ini menggambarkan betapa sulitnya kehidupan mereka di tengah perubahan zaman yang semakin maju, di mana transportasi modern mulai menggantikan transportasi tradisional seperti becak. Meski begitu, mereka tetap bertahan dengan profesi ini, meskipun tantangannya semakin berat.

        Banyak tukang becak bergantung pada penghasilan dari menarik becak setiap hari untuk memenuhi kebutuhan hidup. Mereka merasa bingung dan kecewa setelah adanya program ojek online, karena hal ini membuat penghasilan mereka semakin berkurang. Apalagi, kebanyakan tukang becak adalah satu-satunya pencari nafkah di keluarga mereka, sehingga harapan keluarga besar kepada mereka. Untuk mengatasi masalah ini, tukang becak mencari cara lain untuk mendapatkan penghasilan tambahan agar bisa tetap bertahan meski pendapatan dari becak terus menurun.

        Semangat mencari nafkah dari seorang tukang becak patut kita contoh, mereka bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan keluarganya tanpa letih dan pantang menyerah, meskipun bayaknya transportasi online, tidak membuat mereka tidak berhenti untuk mencari nafkah. Dengan ini, mengajarkan pentingnya dalam mencari solusi ketika situasi menjadi sulit, serta memperlihatkan bagaimana semangat bekerja keras demi keluarga tetap dijunjung tinggi, meskipun penghasilan semakin berkurang.

        Dari seorang Tukang becak mengajarkan banyak nilai penting yang dapat diambil dalam pembelajaran PPKn, terutama bagi siswa sekolah dasar. Salah satu nilai utamanya adalah kegigihan, di mana tukang becak tetap berjuang meskipun menghadapi persaingan dari transportasi online. Ini menunjukkan betapa pentingnya kerja keras dan kemandirian dalam mencari nafkah tanpa bergantung pada orang lain. Mereka juga memberikan contoh tentang kemampuan beradaptasi di tengah perubahan zaman, meski dengan keterbatasan. Ketabahan mereka dalam menghadapi berbagai kesulitan, seperti pendapatan yang tidak menentu, menjadi teladan bagaimana kita bisa tetap bertahan di tengah situasi sulit tanpa kehilangan harapan. Nilai-nilai ini sangat relevan untuk diajarkan kepada siswa guna membentuk karakter yang kuat dan siap menghadapi tantangan di masa depan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun