Di tengah pesatnya perkembangan teknologi dan perubahan zaman, generasi muda di Kabupaten Banjar tidak hanya mengikuti arus, tetapi juga menciptakan gelombang baru dalam dunia kewirausahaan. Dalam artikel ini, saya mengajak Anda untuk menjelajahi 10 cerita inspiratif dari para pelopor inovasi yang telah mengubah wajah kewirausahaan di daerah ini. Temukan bagaimana ide-ide segar dan tekad yang kuat mereka mengubah tantangan menjadi peluang, serta bagaimana mereka membangun masa depan yang lebih cerah untuk komunitas mereka. Selamat membaca dan terinspirasi!Â
1. Rumah Makan 2 Musim, Tawarkan Pemandangan Cantik di Kala Kemarau dan Penghujan
Tahukah kamu? bahwa di Kabupaten Banjar terdapat Rumah makan Al-Madani yaitu sebuah usaha rumah makan yang menyajikan pemandangan dua musim, yakni pada saat musim penghujan dan musim kemarau. Berlokasi sekitar 1 kilometer dari kota Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, rumah makan ini juga dilengkapi dengan pemandangan air danau yang sangat luas Ketika musim penghujan tiba. Selain menawarkan pemandangannya yang unggul untuk berswafoto, pemilik rumah makan Al-madani juga memfasilitasi pengunjung di danau dengan menyediakan kapal remote control untuk melengkapi hiburan yang ada. Apabila pemandangan danau yang asri dapat dinikmati pada saat musim penghujan, terdapat hal unik lainnya apabila pengunjung memutuskan untuk mengunjungi rumah makan Al-Madani pada saat musim kemarau, dimana, terdapat banyak hamparan tanaman padi dari sawah milik warga di sekitar rumah makan yang hanya dapat ditanami saat musim kemarau. Meskipun memiliki branding sebagai rumah makan yang menawarkan pemandangan alam yang luar biasa, rumah makan Al-Madani juga memiliki banyak sajian masakan khas Banjar yang tak kalah nikmat dengan berbagai menu unggulan. Masakan lokal khas Banjar mulai dari patin bakar, udang galah bakar, ayam bakar bakambit bumbu banjar, hingga masakan non-local seperti pizza dengan harga yang ramah di kantong pengunjung siap membuat siapapun puas akan sensasi masakan yang beraneka ragam sambil memandang panorama alam yang ada.
2. Kalsel kembangkan IMK kue kering berbahan baku utama ikan
Diketahui, Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) kini fokus pada pengembangan industri kecil menengah (IKM) yang memproduksi kue kering berbahan baku ikan di Kalimantan Selatan terutama Kabupaten Banjar. Wilayah tersebut diketahui memiliki sumber ikan yang melimpah. Dimana, Kepala Bidang Pembangunan Sumber Daya Industri Dinas Perindustrian Kalsel mengungkapkan bahwa terdapat pelatihan untuk mengolah ikan menjadi kue kering. Saptono berharap masyarakat tidak hanya akan mengolah jenis ikan tertentu, tetapi dapat memanfaatkan berbagai jenis ikan untuk membuat berbagai produk makanan kering. Ia percaya bahwa setelah memahami proses pengolahan kue kering berbahan ikan, kesejahteraan masyarakat lokal akan meningkat. Menurut Saptono, minat masyarakat terhadap kue kering sangat tinggi sehingga memberikan peluang besar bagi IKM untuk memproduksinya. Namun, potensi sumber daya alam di Kalsel belum dimanfaatkan secara maksimal, dan pengetahuan masyarakat tentang teknologi pengolahan masih terbatas. Maka, Pemerintah Provinsi Kalsel berupaya membentuk sentra IKM dan membina keterampilan pengolahan untuk meningkatkan minat generasi muda dalam usaha ini. Dengan teknologi yang maju, diharapkan perekonomian masyarakat setempat dapat berkembang. Pada akhirnya, IKM di Kalsel diharapkan dapat memiliki prospek jangka panjang dan diharapkan dapat memicu kreativitas dalam mengolah potensi lokal yang ada.Â
Sumber: (https://www.antaranews.com/berita/3527727/kalsel-kembangkan-imk-kue-kering-berbahan-baku-utama-ikan)
3. DKUMPP Banjar Klaim 3 Produk UMKM Banjar di Ekspor ke Malaysia
Saat ini, Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUMPP) Kabupaten Banjar telah mencatat tiga produk UMKM yang siap diekspor ke Malaysia. Kepala DKUMPP Banjar, Kencana Wati, mengungkapkan bahwa dukungan dari Pemkab Banjar untuk mengembangkan pemasaran produk UMKM ke pasar ekspor masih dalam proses. Diketahui bahwa, dari 26 ribu pelaku UMKM di Kabupaten Banjar yang terdaftar, baru 11 yang diusulkan untuk ekspor. "Hanya tiga produk yang lolos untuk penandatanganan kontrak," kata Kencana Wati. Tiga produk UMKM tersebut ialah kerajinan sasirangan, termasuk baju, tas, dan selendang, yang akan diekspor ke Malaysia. Kencana Wati berharap pemerintah daerah dapat lebih serius dalam mendukung pengembangan produk UMKM agar dapat menembus pasar ekspor. DKUMPP Banjar sebelumnya telah mempersiapkan pelaku UMKM untuk ekspor, termasuk melalui pelatihan kewirausahaan.Â
Sumber: (https://kbk.news/dkumpp-banjar-klaim-3-produk-umkm-banjar-di-ekspor-ke-malaysia/)