Mohon tunggu...
Hanifah Tarisa
Hanifah Tarisa Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pilih Moderasi, Yakin Solusi?

11 Agustus 2023   20:46 Diperbarui: 11 Agustus 2023   21:16 140
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pilih Moderasi, Yakin Solusi?

Oleh: Hanifah (Mahasiswi)

Islam adalah akidah dan peraturan (syariat). Akidah Islam adalah beriman kepada Allah, Malaikat-malaikat-Nya, Kitab-kitab-Nya, Rasul-rasul-Nya, hari akhir serta qadha dan qadar. Islam tidak hanya sekedar agama ritual yang hanya mengatur perkara akhirat dan masalah akhlak, namun Islam juga mengatur masalah-masalah kehidupan dunia, seperti masalah politik, ekonomi, sosial, pemerintahan, pendidikan, dan sebagainya.

Islam juga merupakan satu-satunya agama yang benar dan diridhoi Allah sebagaimana firman-Nya :

"Sesungguhnya agama di sisi Allah ialah Islam." (TQS Ali Imran: 19) dan firman-Nya yang lain : "Barangsiapa mencari agama selain agama Islam, maka sekali-kali tidaklah akan diterima agama itu daripadanya dan dia di akhirat termasuk orang-orang yang rugi."(TQS Ali Imran: 85).

Oleh karenanya Islam adalah pedoman bagi manusia untuk menjalani kehidupan karena syariatnya meliputi hubungan manusia dengan Allah (ibadah sholat, puasa, dll), hubungan manusia dengan sesama (nafkah, waris, muamalah, sistem negara, dsb) dan hubungan manusia dengan dirinya sendiri (akhlak, makanan, pakaian, dll).

Aturan Islam bersifat menyeluruh dan komprehensif yang diperintahkan bagi umat Islam untuk menerapkan seluruh hukum-hukum Islam tanpa terkecuali. Firman-Nya : "Wahai orang-orang yang beriman! Masuklah ke dalam Islam secara keseluruhan dan janganlah kamu ikuti langkah-langkah setan. Sungguh, ia musuh yang nyata bagimu." (TQS Al-Baqarah: 208).

Namun sayangnya realita di zaman sekarang tidak menunjukkan ketaatan menyeluruh dari umat Islam. Kebanyakan dari mereka mengambil aturan Islam layaknya prasmanan. Jika membawa keuntungan dirinya maka diambil, jika tidak maka diabaikan dan dicampakkan. Kesesatan umat Islam semakin bertambah parah ketika mereka mengada-adakan suatu pemahaman atau ajaran yang bertentangan dengan Islam seperti halnya ide moderasi yang kian hari kian masif digencarkan oleh berbagai media dan lembaga.

Padahal mereka tidak mengetahui apa asal usul moderasi, motifnya dan dampaknya yang melemahkan akidah mereka sendiri. Bahkan nampaknya moderasi selalu menjadi alat gebuk bagi pihak-pihak tertentu untuk menghadang kebangkitan Islam. Seperti halnya salah satu anggota Duta Damai Kaltim yang menyusun opini bertajuk "Menjalin Persatuan dalam Bingkai Kebhinekaan." Opini tersebut menekankan pentingnya moderasi beragama untuk menjalin peraturan antar umat agama.

Pertanyaannya, benarkah moderasi dapat menjadi solusi untuk persatuan rakyat Indonesia dan berbagai permasalahan lainnya? Padahal sampai detik ini masalah yang menimpa negeri ini datang bertubi-tubi seperti maraknya pergaulan bebas dan menyimpang yang dialami generasi, kemiskinan, sempitnya lapangan kerja, korupsi, ketidakadilan hukum dan serentetan masalah lainnya. Namun herannya mengapa penguasa terus-menerus menyerukan moderasi dan pentingnya berdamai? Ada apa dibalik ide moderasi ini?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun