Mohon tunggu...
Hanifah Tarisa
Hanifah Tarisa Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mencari Perisai untuk Muslimah

3 Maret 2022   07:00 Diperbarui: 3 Maret 2022   07:05 307
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal lain yang menjadi penyebab semakin masifnya kedzaliman terhadap muslimah adalah Islamophobia (suatu perilaku yang menunjukkan rasa takut berlebihan pada Islam, hingga berujung kriminalisasi pada Islam dan umatnya). Islamophobia ini kemudian digencarkan oleh orang-orang kafir Barat dan musuh-musuh Islam. 

Mereka menggelari Muslim yang berpegang teguh dengan agamanya dengan gelar ekstrimis, fundamentalis hingga teroris. Slogan-slogan yang sering mereka serukan seperti harus damai dalam beragama seolah tidak ada artinya karena di satu sisi mereka selalu menghina, menjelek-jelekkan agama lain, menimbulkan konflik dan membuat orang-orang Islam itu seperti orang-orang yang berbahaya.

Sekulerisme, suatu paham yang memisahkan antara agama dengan kehidupan juga menjadi pemicu muslimah-muslimah di negeri-negeri Muslim mengalami kemunduran akhlak. Mereka memandang agamanya, Islam hanya sebagai agama ritual yang mengatur hubungan ibadah saja. Padahal Islam diturunkan melalui perantara Nabi Muhammad dengan misi yang salah satunya menyempurnakan akhlak.

Islam mengatur hubungan antar pria dan wanita dengan hukum-hukum pencegahan seperti wajibnya menutup aurat, saling menundukkan pandangan, larangan berdua-duaan dan berkumpul dalam satu tempat. Aturan-aturan tersebut tidak lain untuk memuliakan mereka dan agar mereka terhindar dari maksiat dan kerusakan pergaulan. Jika saat ini banyak muslimah yang sudah abai terhadap agamanya maka dapat dipastikan ia akan melahirkan generasi Muslim yang juga abai dan jauh dari agamanya.

Dimanakah Perisai itu Berada?

Sungguh Imam (Khalifah) itu laksana perisai, orang-orang akan berperang di belakang dia (mendukung) dan berlindung dari musuh dengan kekuasaannya. (HR Bukhari, Muslim,  an-Nasa'i, Abu Dawud dan Ahmad). Imam an-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim berkomentar, "(Imam/Khalifah itu perisai), yakni seperti as-sitr (pelindung), karena Imam (Khalifah) menghalangi/mencegah musuh dari mencelakai kaum Muslim; mencegah manusia satu sama lain saling mencelakai, memelihara kemurnian ajaran Islam; manusia berlindung di belakang dia dan tunduk di bawah kekuasaannya." (An-Nawawi, Syarh an-Nawawi 'ala Muslim, 4/314, Maktabah Syamilah).

Perisai ini bernama sistem Islam (khilafah) yang runtuh pada tahun 1924 M. Semenjak saat itu kaum muslimin kehilangan perisainya yaitu khilafah yang sudah melindungi mereka selama 1.300 tahun. Sejarah pernah menjadi saksi ketika di Madinah, seorang muslimah pernah mengalami pelecehan saat tengah berbelanja di pasar Yahudi dan disingkap pakaiannya oleh seorang Yahudi dari Bani Qainuqa. 

Seorang lelaki Muslim yang melihat kejadian tersebut melakukan pembelaan terhadap muslimah namun lelaki Muslim tersebut justru dibunuh beramai-ramai oleh para Yahudi lainnya. Rasulullah yang mendengar kejadian ini langsung mengirim pasukan untuk menghukum Bani Qainuqa dan mengepungnya selama 15 hari yang akhirnya membuat mereka menyerah dan diusir di Madinah.

Kisah lain saat Islam menjadi perisai bagi muslimah adalah pada masa pemerintahan Khalifah Al Mu'tashim Billah. Kisah ini terjadi pada tahun 223 H saat Al Mu'tashim menyahut seruan seorang budak muslimah yang meminta pertolongan karena diganggu dan dilecehkan oleh orang Romawi. 

Kainnya dikaitkan ke paku sehingga ketika berdiri, terlihatlah sebagian auratnya. Khalifah Mu'tashim yang mendengar seruan budak muslimah tadi langsung mengirimkan puluhan ribu pasukan untuk menyerbu kota Ammuriah (Turki) sekaligus menaklukkan wilayah tersebut agar terbebas dari jajahan Romawi.

Pada masa itu ketika Islam masih diterapkan dalam sistem kehidupan dan seorang Khalifah menjadi perisai, nyawa seorang Muslim begitu berharga. Seorang Khalifah dalam sistem Islam paham bahwa ia akan dimintai pertanggung jawaban di akhirat terhadap seluruh yang ia pimpin bahkan jika hanya keledai yang mati hanya karena jalan berlubang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun