Mohon tunggu...
Hanifah Tarisa
Hanifah Tarisa Mohon Tunggu... Guru - Mahasiswa

Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sesamanya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Fenomena Spirit Doll Meradang, Bagaimana Islam Memandang?

10 Januari 2022   20:55 Diperbarui: 10 Januari 2022   22:19 351
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fenomena Spirit Doll Meradang, Bagaimana Islam Memandang?

Oleh : Hanifah Tarisa Budiyanti (Mahasiswi)

Di penghujung tahun 2021 kemarin, ramai diperbincangkan sejumlah artis di Indonesia yang mengadopsi boneka yang berbentuk seperti bayi manusia. Tidak hanya di kalangan artis, banyak masyarakat Indonesia yang membeli dan mengadopsi boneka-boneka tersebut untuk menemani hidup mereka.. 

Boneka-boneka tersebut lebih dikenal dengan boneka arwah (spirit doll) karena sang pemilik sekaligus penjual boneka itu sendiri mengatakan bahwa boneka-boneka tersebut diisi arwah orang yang sudah meninggal dan meminta untuk didoakan. Pemilik spirit doll itu melanjutkan bahwa ia mengasuh 360 boneka arwah di dalam rumahnya dengan tujuan ingin memberi rumah tinggal sementara dan mendoakan agar mereka bisa kembali kepada Tuhannya dengan tenang.

Boneka-boneka ini bisa berinteraksi dengan manusia karena terdapat arwah di dalamnya dan dibuktikan oleh pengakuan mereka yang telah mengadopsi boneka dengan mengatakan bahwa boneka tersebut selalu mengingatkan beribadah, sedekah, lebih mudah untuk mengontrol emosi dan membuat hidup mereka lebih tenang. 

Spirit doll ini ditempatkan di ruangan khusus dalam lemari dan diberi makanan sebanyak 3 kali sehari agar mereka tidak gelisah seperti memberikan susu, nasi, kopi dan lain-lain. Setiap boneka memiliki harga yang berbeda-beda. 

Cara mengaktifkan spirit doll agar berfungsi dan siap diadopsi adalah sebagian boneka ada yang perlu membaca mantra terlebih dahulu, dan sebagian yang lain cukup perkenalan diri saja. Syarat yang harus dipenuhi bagi pengadopsi agar boneka yang diadopsi memiliki kecocokan dengan dirinya adalah pengadopsi harus mengirim nama lengkap, tanggal lahir dan golongan darah.

Waspada Spirit Doll Merusak Aqidah

Boneka adalah sejenis mainan yang bentuknya bermacam-macam seperti berbentuk tokoh fiksi atau hewan. Umumnya boneka dimiliki dan dimainkan oleh anak-anak yang belum baligh (suatu istilah dalam Islam yang menandakan seseorang telah sampai pada tahap kedewasaan dengan ditandai munculnya haid bagi perempuan dan mimpi basah bagi laki-laki.) 

Penggunaan boneka dalam konteks bermain bagi anak-anak yang belum baligh tentu dibolehkan dalam Islam, karena dahulu Ibunda Aisyah radhiallahu 'anha juga pernah bermain boneka saat masa kecilnya. 

Namun yang jadi permasalahan adalah ketika boneka tersebut dimainkan oleh seseorang yang sudah baligh, berbentuk seperti manusia hidup, berisi arwah dan bisa memberikan manfaat maka hal ini jelas bertentangan dengan Islam.

Menciptakan boneka dalam rupa yang berbentuk seperti manusia kemudian mengizinkan arwah dari jin menempatinya merupakan perbuatan tamimah (menjadikan suatu benda untuk digunakan sebagai jimat yang bentuknya bisa berupa cincin, gelang, batu dan lain lain untuk beberapa tujuan yang diinginkan seperti mendapat ketenangan, mengusir bahaya ataupun manfaat-manfaat lain yang didapat.) 

Hal ini merupakan salah satu bentuk kemusyrikan yang dikemas dengan bahasa yang kekinian seperti spirit doll sehingga banyak yang tidak menyadari bahwa ini merupakan kesyirikan yang dilaknat Allah. Jika di dalam rumah terdapat boneka yang berbentuk layaknya makhluk yang bernyawa seperti terdapat hidung, mata, telinga dan anggota-anggota tubuh lainnya bahkan diisi oleh arwah maka boneka tersebut sama saja dengan patung dan Malaikat tidak akan memasuki rumah yang di dalamnya terdapat patung.

Walaupun beberapa pengadopsi mengakui dan didukung oleh pernyataan pencipta spirit doll dengan adanya boneka tersebut mereka menjadi lebih giat untuk beribadah, bersedekah atau mendapatkan banyak energi positif setelah mengadopsi spirit doll, namun tetap saja hal tersebut dilarang dalam Islam. 

Peristiwa seperti ini pernah terjadi pada zaman jahiliyah dahulu ketika kaum Musyrikin Mekkah banyak yang menyembah berhala berbentuk patung. Saat itu Muhammad saw diangkat menjadi Nabi dan Rasul untuk mendakwahi kaum Musyrikin Mekkah agar kembali menyembah Tuhan yang Esa yaitu Allah swt karena visi dakwah Rasulullah saat itu selain menyempurnakan akhlak juga menanamkan aqidah tauhid.

Namun kaum Musyrikin Mekkah banyak yang enggan untuk mengimani Allah dalam seluruh aktivitasnya. Mereka hanya mengimani rububiyah Allah, namun di lain sisi mereka mengingkari uluhiyah Allah. Kaum Musyrikin Mekkah juga menyembah Allah, mengakui bahwa Allah adalah sang pencipta, pemberi rezeki dan pengatur seluruh urusan hamba-hamba-Nya namun di saat yang bersamaan mereka juga menyembah selain Allah dan enggan mengesakan Allah dalam setiap kegiatan ibadah.

Syaikh Shalih Al-Fauzan dalam kitabnya Syarh Kitab Kasyfu Syubuhaat mengatakan bahwa kaum musyrikin Mekkah dahulu juga beribadah dan berdzikir kepada Allah namun ibadah yang mereka lakukan tidak bermanfaat bagi mereka karena ibadah yang mereka lakukan telah tercampur dengan perbuatan syirik yaitu mengibadahi berhala-berhala lain seperti patung, malaikat, orang shalih, dll disamping mereka juga mengibadahi Allah. 

Syaikh Shalih Al-Fauzan juga menambahkan jika menjadikan sesuatu atau sosok sebagai perantara ibadah dan menambah kedekatan diri kepada Allah maka hal tersebut juga dihukumi syirik.
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

"Dan demikianlah berhala-berhala mereka (setan) menjadikan terasa indah bagi banyak orang-orang musyrik membunuh anak-anak mereka, untuk membinasakan mereka dan mengacaukan agama mereka sendiri. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya mereka tidak akan mengerjakannya. Biarkanlah mereka bersama apa (kebohongan) yang mereka ada-adakan."
(QS. Al-An'am 6: Ayat 137)

Spirit Al-Qur'an Kunci Meraih Kebahagiaan Sejati

Al-Qur'an adalah kitab yang diturunkan Allah kepada Nabi Muhammad saw melalui perantaraan Malaikat Jibril sebagai petunjuk, penawar, penolong dan kunci kebahagiaan. Al-Qur'an juga disebut mukjizat yang fungsinya membawa manusia dari jalan kegelapan dan tersesat menuju jalan yang lurus dan terang benderang. Allah swt berfirman "Dan Kami turunkan dari Al-Qur'an sesuatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang yang beriman, sedangkan bagi orang yang zalim (Al-Qur'an itu) hanya akan menambah kerugian." (QS Al-Isra ayat 82)

Sayyid Quthb dalam kitabnya Fi Zhilalil Qur'an mengemukakan tafsir dari Surah Al-Isra ayat 82 adalah bahwa dalam Al-Qur'an terdapat penyembuh dari rasa waswas, gelisah dan serba ketidakjelasan karena Al-Qur'an menghubungkan hati kepada Allah sehingga hati menjadi tenang dan tentram. 

Peran Al-Qur'an bagi manusia juga membimbing tubuh untuk menggunakan seluruh potensinya secara seimbang. Tidak berlebih-lebihan dan menyimpang. Menjaganya agar tetap bersih dan sehat. Juga menabungkan potensi-potensinya untuk sesuatu yang produktif dan membuahkan hasil memuaskan. Disinilah Al-Qur'an berfungsi sebagai rahmat bagi orang-orang yang beriman.

Tentu berbagai kemukjizatan yang telah dipaparkan tidak akan bisa dirasakan jika diri kita jauh dari Al-Qur'an, tidak pernah membaca dan mentadabburi ayat-ayatnya. Mengutip pendapat dari Ibnu Qutaibah yang berkata "Dan sungguh yang mengetahui hakikat keutamaan Al-Qur'an hanyalah mereka yang banyak pengamatannya terhadap Al-Qur'an juga luas pengetahuan tentangnya." 

Dengan demikian jika kita ingin meraih kebahagiaan dalam hidup kita maka kita harus memperbanyak membaca Al-Qur'an, merenungi ayat-ayatnya dan menerapkannya dalam kehidupan. Bukan dengan mengadopsi spirit doll atau sesuatu lainnya yang menduakan dan mengalihkan hati dari menyembah Allah semata.

Karena hanya dengan Al-Qur'an lah akan terwujud sistem masyarakat yang adil, kondusif, mengantarkan pada kedamaian dan keselamatan. Rasulullah saw. bersabda "Di dalam Al-Qur'an ada berita tentang semua yang ada sebelum kalian hidup,  dan kabar yang akan ada setelah kalian mati. Ia juga hakim bagi kalian, tegas tidak bercanda. Maka siapa yang meninggalkannya karena sombong, Allah akan binasakan dia, yang mencari pentunjuk dari selainnya akan Allah sesatkan. Wallahu 'alam bis showab.


Oleh : Hanifah Tarisa Budiyanti (Mahasiswi)

Daftar Referensi
Al-Qur'an Terjemah dan Asbabun Nuzul, (Surakarta: CV Al Hanan)
Basyir, S. (2021). Kun Bil Qur'ani Najman. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Quthb, S. (2003). Tafsir Fi Zhilalil Qur'an. Jakarta: Gema Insani.
https://youtu.be/AMyEzo6mT38
https://youtu.be/5tCyPL_lJ2o
https://muslim.or.id/2546-kafir-quraisy-juga-mengenal-allah-dan-rajin-ibadah.html

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun