Mohon tunggu...
Hanifah Salma Muhammad
Hanifah Salma Muhammad Mohon Tunggu... Penulis - Master Law Student

Penulis merupakan seorang pascasarjana yang mengambil fokus pada bidang hukum keluarga yang memiliki hobi meneliti, menulis dan berolahraga. Dalam web ini, tulisan-tulisan yang akan di posting lebih fokus dalam membahas terkait hukum, keluarga, perekonomian dan anak yang diharapkan bermanfaat untuk masyarakat luas. Karya penulis dalam jurnal juga dapat di lihat dalam GoogleSchoolar. Mari tumbuh, berkembang, dan maju bersama untuk bangsa dan negara.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Generasi Muda dan Tantangan #Desperate di Dunia Kerja, Apa Peran Pemerintah dan Keluarga?

9 Oktober 2024   19:29 Diperbarui: 10 Oktober 2024   00:38 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: Unsplash.com 

Mendorong Kewirausahaan: Pemerintah juga dapat memainkan peran dalam mendorong semangat kewirausahaan di kalangan anak muda. Dengan memberikan akses modal yang lebih mudah, dukungan pelatihan, dan program mentor, anak muda dapat diberdayakan untuk menciptakan lapangan kerja sendiri dan mengurangi ketergantungan pada perusahaan besar.

  • Reformasi Pendidikan: Meninjau kembali sistem pendidikan yang ada agar lebih relevan dengan perkembangan dunia kerja saat ini adalah langkah krusial. Kurikulum perlu disesuaikan dengan kebutuhan zaman, terutama dalam hal digitalisasi dan teknologi, sehingga para lulusan lebih siap menghadapi tantangan di dunia kerja yang semakin dinamis.

  • Kemudian yang menjadi pertanyaan berikutnya yakni Apa Peran Keluarga dalam Menguatkan Mental Anak Muda?

    Selain pemerintah, keluarga memiliki peran penting dalam menjaga stabilitas mental anak muda yang sedang menghadapi keputusasaan. Tekanan dari keluarga untuk segera mendapatkan pekerjaan sering kali malah memperburuk kondisi mental para pencari kerja. Oleh karena itu, keluarga harus bisa memberikan dukungan yang lebih empatik dan solutif.

    1. Dukungan Emosional: Keluarga perlu memberikan dukungan emosional yang positif. Alih-alih menekan anak muda untuk segera bekerja, orang tua dan keluarga harus memahami bahwa proses mencari pekerjaan memerlukan waktu dan usaha. Menjadi pendengar yang baik dan memberikan semangat kepada mereka itu hal sangat penting yang sering diabaikan.

    2. Pemahaman Terhadap Proses: Orang tua harus menyadari bahwa dunia kerja sekarang jauh berbeda dengan generasi sebelumnya. Jika dulu peluang kerja mungkin lebih terbuka, sekarang persaingan sangat ketat, dan kualifikasi yang dibutuhkan semakin tinggi dan rumit. Pemahaman ini akan membantu keluarga untuk lebih bersabar dan mendukung proses pencarian kerja.

    3. Memberikan Motivasi Konstruktif: Keluarga dapat membantu dengan memberikan motivasi yang konstruktif, seperti mendorong anak muda untuk terus belajar, mengikuti pelatihan, atau mengeksplorasi karier alternatif, seperti berwirausaha atau menghasilkan uang melalui hobi anak-anak Muda. Ini bisa menjadi salah satu cara untuk tetap produktif selama masa pengangguran.

    Problem Solving dalam Menghadapi Keputusasaan di Dunia Kerja

    Menghadapi tantangan di dunia kerja bukanlah hal yang mudah, tetapi ada beberapa langkah yang bisa dilakukan oleh generasi muda untuk tetap optimis dan produktif:

    1. Fokus pada Pengembangan Diri: Di tengah persaingan yang ketat, penting bagi anak muda untuk terus mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di pasar. Mengikuti pelatihan, kursus online, atau memperluas jejaring dapat membuka peluang kerja yang lebih luas.

    2. Kewirausahaan sebagai Alternatif: Bagi mereka yang sulit mendapatkan pekerjaan di perusahaan, membangun usaha sendiri bisa menjadi alternatif. Banyak program pendukung yang disediakan oleh pemerintah dan lembaga lain untuk membantu anak muda memulai usaha.

    3. HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
      Lihat Sosbud Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun