Mohon tunggu...
Hanifah Salma Muhammad
Hanifah Salma Muhammad Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis merupakan seorang pascasarjana yang mengambil fokus pada bidang hukum keluarga yang memiliki hobi meneliti, menulis dan berolahraga. Dalam web ini, tulisan-tulisan yang akan di posting lebih fokus dalam membahas terkait hukum, keluarga, perekonomian dan anak yang diharapkan bermanfaat untuk masyarakat luas. Karya penulis dalam jurnal juga dapat di lihat dalam GoogleSchoolar. Mari tumbuh, berkembang, dan maju bersama untuk bangsa dan negara.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Belajar dari Kasus Tragis Guru dan Siswa: Mengapa Pendidikan, Keluarga, dan Masyarakat Harus Bersinergi Melindungi Masa Depan Remaja?

28 September 2024   14:58 Diperbarui: 28 September 2024   15:01 170
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Problem Solving: Menangani Krisis Moral dan Mencegah Kasus Serupa

Untuk mencegah terulangnya kasus miris seperti yang saat ini sedang marak menjadi perbincangan masyarakat luas, maka diperlukan solusi konkret dari berbagai pihak. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat diambil:

  1. Pendidikan Moral dan Etika yang Lebih Kuat
    Sekolah harus memperkuat pendidikan moral dan etika serta menyediakan mekanisme yang aman bagi siswa untuk melaporkan pelanggaran etika. Guru perlu menjalani pelatihan terkait batasan profesional dalam berinteraksi dengan siswa.

  2. Peran Keluarga yang Lebih Proaktif
    Keluarga, baik itu orang tua ataupun wali bagi anak yatim piatu, harus lebih terlibat dalam kehidupan anak-anaknya. Memberikan perhatian, dukungan emosional, dan mendidik anak-anak tentang bahaya pergaulan bebas sangat penting di era modern saat ini.

  3. Kampanye Kesadaran di Masyarakat
    Masyarakat harus berperan aktif dalam memberikan edukasi moral kepada remaja. Program-program yang melibatkan remaja dalam kegiatan sosial dapat membantu mereka mengembangkan karakter yang kuat dan nilai-nilai moral yang baik.

  4. Dukungan Psikologis untuk Siswa
    Adapun dukungan ini berasal dari sekolah. Dimana sekolah harus menyediakan layanan konseling yang dapat diakses oleh siswa yang menghadapi masalah pribadi atau emosional serta sekolah dan guru bimbingan konseling dapat menjamin serta membangun kepercayaan bahwa apa-apa yang dicurahkan sang peserta didik dapat dijaga kerahasiaannya serta dapat memberikan solusi yang tepat, baik secara perlahan maupun secara cepat. Dukungan psikologis dapat membantu mereka menangani stres atau trauma yang mungkin mereka alami.

Dari maraknya kasus guru dan siswa ini, menyadarkan kita bahwa perlunya bersinergi untuk masa depan generasi muda. Dimana kasus hubungan terlarang antara siswi dan gurunya ini merupakan pengingat yang pahit tentang betapa rentannya generasi muda jika tidak diberikan perlindungan dan arahan yang tepat. Pendidikan, keluarga, dan masyarakat harus bersinergi dalam membentuk generasi yang berkualitas, menjauhkan mereka dari perilaku yang merusak masa depan, dan memastikan bahwa mereka tumbuh dengan nilai-nilai moral yang kuat.

Dengan langkah-langkah konkret dan kerja sama yang solid, kita bisa melindungi anak-anak dan remaja dari pengaruh buruk lingkungan, serta membimbing mereka menuju masa depan yang lebih cerah dan bermakna.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun