Mohon tunggu...
Hanifah Nurul Auliya
Hanifah Nurul Auliya Mohon Tunggu... Novelis - Creative Writer

Pemuda yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

7 Kesalahan yang Bisa Menghambat Kamu Meraih Beasiswa Luar Negeri!

6 Januari 2025   20:43 Diperbarui: 6 Januari 2025   20:43 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : freepik.com

Saat ini banyak beasiswa luar negeri yang sedang dibuka untuk kamu yang ingin kuliah ke luar negeri, seperti Chevening Scholarship, Russian Government Scholarship, dan Global Korean Scholarship. Tentu kamu ingin mendaftar beasiswa-beasiswa ini, bukan?

Kuliah di luar negeri bisa memberi pengalaman yang berbeda. Bayangkan, kamu bisa merasakan jatuhan salju di Eropa, menikmati warna-warni dedaunan saat musim gugur, atau melihat bunga bermekaran dengan indah di musim semi. Selain itu, pengalaman internasional selama belajar di luar negeri juga sangat berharga, baik untuk pengembangan diri maupun karier di masa depan.

Artikel ini akan membahas 7 kesalahan yang bisa menghambat impian kamu mendapatkan beasiswa luar negeri. Simak baik-baik, ya, agar kamu bisa menghindarinya!

1. Malas mencari informasi

Jika kamu serius ingin mendapatkan beasiswa luar negeri, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah rajin mencari informasi. Kamu bisa memanfaatkan berbagai sumber, seperti video YouTube para awardee beasiswa, blog pengalaman mereka, hingga situs resmi program beasiswa. Informasi-informasi ini sangat penting untuk membantumu memahami persyaratan dan proses pendaftaran. Jangan sampai kamu kehilangan peluang hanya karena kurang informasi!

2. Menulis esai asal-asalan

Esai merupakan salah satu komponen penting dalam aplikasi beasiswa. Di sinilah kamu harus menunjukkan rencana studi, tujuan jangka panjang, dan alasan mengapa kamu layak mendapatkan beasiswa tersebut. Pertanyaan yang diajukan bisa bervariasi, seperti alasan memilih negara tertentu, pengalaman leadership, atau kontribusi yang akan kamu berikan di masa depan. Oleh karena itu, esai tidak boleh dibuat asal-asalan. Lakukan riset mendalam, pikirkan jawaban terbaik, dan tulis dengan bahasa yang jelas serta meyakinkan.

3. Tidak teliti saat mengunggah dokumen

Ketidaktelitian dalam mengunggah dokumen adalah kesalahan yang sering terjadi. Banyak pelamar yang gagal hanya karena salah mengunggah berkas atau melewatkan persyaratan tertentu. Agar hal ini tidak terjadi, pastikan dokumenmu tersusun dengan rapi, diberi nama sesuai format, dan diunggah dengan cermat sesuai instruksi. Cek ulang semua dokumen sebelum mengirimkannya.

4. Tidak memiliki surat rekomendasi yang kuat

Surat rekomendasi juga menjadi penilaian penting dalam proses seleksi beasiswa. Sebaiknya, mintalah rekomendasi dari seseorang yang memiliki jabatan atau reputasi yang baik, seperti dosen, supervisor, atau atasan. Pastikan juga orang tersebut benar-benar mengenalmu dan dapat memberikan rekomendasi yang kuat serta relevan. Minimal siapkan dua surat rekomendasi untuk memperkuat aplikasi beasiswamu.

5. Tidak memahami detail beasiswa

Setiap beasiswa memiliki karakteristik dan persyaratan yang berbeda. Sebelum mendaftar, pelajari terlebih dahulu seluk-beluk beasiswa yang kamu incar. Misalnya, jika kamu ingin kuliah di Inggris, kamu perlu tahu bahwa program S2 di sana biasanya berdurasi satu tahun. Beasiswa seperti Chevening, LPDP, atau Cambridge Scholarship memiliki syarat dan mekanisme pendaftaran yang berbeda. Jangan ragu untuk menghubungi alumni beasiswa tersebut untuk mendapatkan informasi yang lebih lengkap.

6. Menganggap semua beasiswa sama

Kesalahan lain yang sering dilakukan adalah menganggap semua beasiswa itu sama. Padahal, setiap beasiswa memiliki regulasi yang berbeda, baik dari segi persyaratan, proses pendaftaran, hingga durasi studi. Contohnya, Chevening tidak memerlukan IELTS saat pendaftaran, sementara GKS memerlukan pengiriman dokumen fisik ke Korea jika melalui jalur universitas. Dengan memahami karakteristik tiap beasiswa, kamu bisa mempersiapkan diri dengan lebih baik.

7. Tidak mempersiapkan IELTS

Hampir semua beasiswa S2 luar negeri membutuhkan IELTS sebagai syarat utama. Skor minimal yang biasanya diterima adalah 6,5, tetapi skor lebih tinggi akan menjadi nilai tambah untuk aplikasimu. Mulailah belajar IELTS dari jauh-jauh hari, minimal lima bulan sebelum jadwal tes. Latihan secara konsisten dan gunakan sumber belajar yang tepat untuk meningkatkan kemampuanmu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun