Mohon tunggu...
Hanifah Nurul Auliya
Hanifah Nurul Auliya Mohon Tunggu... Novelis - Creative Writer

Pemuda yang hobi menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kejadian Gus Miftah dan Penjual Es Teh: Hikmah dari Surat Al-Hujurat tentang Menjaga Adab Berbicara

5 Desember 2024   13:18 Diperbarui: 6 Desember 2024   11:43 202
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber : pinterest/jawapos

Akhir-akhir ini jagad dunia maya di hebohkan dengan video Gus Miftah atau Miftah Maulana Habiburrahman yang mengolok-ngolok Penjual Es Teh di sebuah acara pengajian berlokasi di Magelang. Mirisnya, orang-orang ikut tertawa dengan olokan Gus Miftah.

"Es tehmu ijek akeh ora (es tehmu masih banyak enggak)? Masih? Yo kono didol (ya sana dijual) gob**k" Gus Miftah mengejek tukang es teh itu dengan sebutan goblok dua kali.

Akibat hal ini, warga net heboh karena menganggap Gus Miftah tidak menjaga perkataannya dan merendahkan pekerjaan sang Bapak Penjual Es Teh.

Dari kejadian ini, dapat kita simpulkan bahwa pentingnya menjaga adab dalam berbicara sesuai yang dijelaskan dalam syariat islam.

Pentingnya Menjaga Adab Berbicara dalam Islam

Allah sudah mengajarkan kepada kita untuk senantiasa menjaga lisan kita dari perkataan yang buruk, atau pun perkataan yang menyakiti hati orang lain. Bahkan ada hadist yang mengatakan lebih baik diam, daripada berbicara yang tidak bermanfaat, sebagaimana yang dijelaskan dalam :

"Barang siapa yang beriman kepada Allah dan Hari Akhir, maka hendaklah ia berkata baik atau diam."

(HR. Bukhari No. 6018, Muslim No. 47)

Selain itu, Allah juga menjelaskan dalam surat Al-Hujurat ayat 11, mengenai aturan berbicara kepada orang lain :

"Wahai orang-orang yang beriman, janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain, karena boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok). Dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita lain, karena boleh jadi wanita-wanita (yang diolok-olok) lebih baik dari wanita-wanita (yang mengolok-olok). Janganlah kamu mencela dirimu sendiri, dan janganlah kamu panggil-memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah (panggilan) yang buruk setelah beriman. Dan barang siapa tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang zalim."

(QS. Al-Hujurat: 11)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun