Mohon tunggu...
HANIFAH NUR SYITA
HANIFAH NUR SYITA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa administrasi publik Universitas Muhammadiyah Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peranan Mahasiswa serta Masyarakat dalam Memberantas Korupsi

28 Mei 2024   19:51 Diperbarui: 28 Juni 2024   18:50 143
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti yang kalian ketahui bahwa tindak korupsi sekarang itu menjadi bagian bisnis di suatu instansi pemerintah maupun swasta. Mereka seakan -- akan buta dengan hukuman yang akan menjeratnya demi sebuah jabatan maupun harta. Padahal telah dijelaskan semua hukuman yang akan menjerat pelaku tindak korupsi pada Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001.

Meskipun sudah dijelaskan pada undang undang tersebut, tidak mengurangi niat para pelaku korupsi untuk melakukan hal tersebut. Dilansir dari bphn.go.id yang berdasarkan data Corruption Perception Index (Indeks Persepsi Korupsi/IPK) pada tahun 2022, Indonesia mendapati peringkat 110 dari 180 negara yang melakukan tindak korupsi.

Langkah -- langkah yang telah dilakukan pemerintah dalam memberantas korupsi di tahun berikutnya memiliki efektivitas beragam, namun hal itu belum mendapatkan hasil yang maksimal untuk mengurangi kasus tindak korupsi di Indonesia. Maka dari itu mahasiswa serta masyarakat sekitar perlu ikut serta dalam memberantas tindak korupsi.

Sebagai agen perubahan, mahasiswa memainkan peran penting dalam mengatasi korupsi. Mereka dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya korupsi melalui kampanye dan sosialisasi, serta menyatukan pelaksanaan proyek pemerintah untuk mengurangi potensi penyimpangan. Selain itu, mahasiswa dapat berperan sebagai relawan lembaga antikorupsi untuk mendukung penegakan hukum.

Sebagai bagian dari masyarakat madani, warga juga memiliki peran besar dalam pencegahan korupsi. Mereka harus sadar bahwa korupsi merugikan dirinya sendiri secara langsung, serta melaporkan tindakan korupsi yang terjadi di sekitarnya kepada aparat terkait. Dalam pemilihan umum, warga harus memilih pemimpin dengan reputasi bersih dan komitmen anti-korupsi.

Dengan kerja yang sama sinergis antara mahasiswa dan masyarakat, diharapkan dapat tercipta budaya intoleransi terhadap korupsi, sehingga praktik korupsi dapat ditekan ke tingkat minimal. Hal ini akan mendukung program pemerintah dalam membangun tatanan kehidupan bangsa yang lebih adil dan sejahtera.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun