Mohon tunggu...
Hanifah Nadia
Hanifah Nadia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Perbankan syariah - IAIN LANGSA

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Semangat dan Motivasi Belajar Anak-anak di Desa Baling Karang Aceh Tamiang

18 Februari 2022   21:54 Diperbarui: 19 Februari 2022   15:13 869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Artikel oleh: Hanifah Nadia

Mahasiswi Jurusan Perbankan Syariah

Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa – Aceh

          Asumsi orang di kota terhadap pendidikan anak di desa atau pelosok Indonesia menuai banyak kesalahpahaman. Tak sedikit orang kota menilai bahwa fasilitas yang serba terbatas mempengaruhi semangat dan motivasi anak di desa tak sebesar anak yang tumbuh di kota. Belajar menjadi hal penting untuk tumbuh dalam diri setiap anak bangsa, khususnya anak usia SD, hal inilah yang menjadi salah satu poin penting dan menjadi dasar dilaksanakan agenda rutin belajar bersama anak-anak di Desa Balingkarang Aceh Tamiang yang digelar oleh mahasiswa Kuliah Pengabdian Masyarakat (KPM) Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Langsa. Yang dilaksanakan setiap hari senin-sabtu, dengan mendatangi sekolah dan membantu guru-guru mengajar, malamnya lalu mengajar ngaji anak-anak Desa Balingkarang Aceh. Anak-anak Desa Balingkarang Aceh Tamiang tampak semangat ketika mengikuti bimbingan belajar ini, bahkan seringkali mereka datang ke posko KPM untuk menanyakan tugas yang sulit yang mereka sendiri tidak bisa kerjakan. Antusisme anak desa balingkarang aceh tamiang dalam mengikuti pelajaran sangat tinggi, hal ini dapat dilihat saat mereka semakin rajin datang ke sekolah setiap paginya dengan tepat waktu.

          Pendidikan merupakan proses sepanjang hayat dalam pembentukan diri secara utuh, yang tidak terlepas dalam pengembangan potensi yang dimiliki manusia tiap-tiap individu sebagai mahluk social dan ciptaan Tuhan. Dalam lingkup sebuah pendidikan terjalin dua pihak yang salng terkait, antara lain pihak pendidik dan peserta didik, setiap pihak memiliki peran serta kedudukan masing-masing, namun saling mempengaruhi guna berlangsungnya proses pendidikan. Seperti yang terkandung dalam undang-undang sistem pendidikan nasional No. 20 tahun 2003 bab II pasal 3 memuat fungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta beradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta tanggung jawab. Selanjutnya menyambung pada Pasal 7 ayat (2) undang-undang nomor 20 tahun. tentang sistem pendidikan nasional disebutkan bahwa “orang tua dari anak usia wajib belajar.

          IAIN Langsa wajib memberikan pendidikan dasar kepada lingkungan keluarga ini sebagai tempat pertama pertumbuhan dan perkembangan anak-anaknya”. Tentu orang tua tidak cukup hanya memenuhi kebutuhan hidup yang berupa material, tetapi orang tua juga harus memberikan pendidikan. Mengacu kepada rumusan dalam undang undang sisdiknas tersebut, maka proses pendidikan tidak mutlak harus dibebankan kepada guru. Orang tua mempunyai tanggung jawab penuh atas anak-anaknya. Peran orang tua menyediakan materi dan membantu anaknya saat-saat mengalami kesulitan dalam proses belajar. Faktor-faktor yang mempengaruhi keberhasilan proses pendidikan yaitu faktor lingkungan keluarga, lingkungan sekolah, dan lingkungan masyarakat. Hal ini dijelaskan pada Tri Pusat Pendidikan yang diungkapkan oleh Ki Hajar Dewantara. Dari beberapa faktor tersebut, salah satu kunci dalam pendidikan ialah peranan orang tua dalam lingkungan keluarga anak untuk sebagai pendorong yang memberi semangat, penasehat serta teman menjadi contoh anaknya selain sebagai orang yang mencintai, yang memberi kasih sayang dan tempat bertanya anaknya. “keluarga memiliki kedudukan yang sangat strategis dalam mengembangkan manusia Indonesia masa depan yang modern dengan tuntunan zaman. Sejak dini orang tua dapat menanamkan nilai-nilai modernitas yang akhirnya dapat dikembangkan sendiri oleh anak didik di dalam perjalanan hidupnya.

          Dalam pendidikan yang berperan penting pada belajar anak ada tiga, yang pertama keluarga, kedua sekolah, ketiga masyarakat. Jadi seorang anak sangat bergantung kepada orangtua, tanpa didikan orangtua seorang anak itu kurang termotivasi dalam belajar. Hal ini dikarenakan anak-anak dari Desa Balingkarang Aceh Tamiang memiliki faktor yang lebih unggul dalam proses belajar. Anak-anak Desa Balingkarang Aceh Tamiang cenderung tahu lebih awal atas realita dari materi-materi pelajaran di kelas. 

            Selain itu motivasi mereka yang ingin membahagiakan orangtuanya yang mayoritas berprofesi sebagai petani menjadi faktor yang juga sangat mempengaruhi belajar mereka. Juga faktor lingkungan desa atau kampung yang jauh dari kebisingan membuat mereka menjadi lebih konsentrasi untuk belajar di rumah. Anak-anak Desa Balingkarang Aceh Tamiang juga jauh dari pengaruh negatif dari kota seperti nongkrong di kafe atau clubbing dan semacamnya. Mereka juga memiliki relasi dan jiwa sosial yang lebih unggul daripada anak-anak kota. Itu yang menjadikan anak dari Desa Balingkarang Aceh selalu berani untuk aktif bertanya dan berdiskusi dengan guru di dalam kelas. Murid dari desa pun cenderung lebih rajin karena mereka hidup dalam lingkungan yang menjunjung tinggi kesopanan, jadi setiap orang tuanya nyuruh belajar ya langsung belajar. Sedikit berbeda dari murid kota yang kebanyakan orangtuanya bekerja dan pulang larut malam sehingga tidak mampu mengawasi anaknya dalam belajar. Itulah beberapa alasan yang membuat murid atau orang dari desa Desa Balingkarang Aceh bisa dikatakan lebih unggul dan sering langganan ikut lomba sana-sini.

           Sehingga dapat disimpulkan bahwa, tujuan pendidikan nasional merupakan sebuah upaya memperluas serta memberikan pemerataan pendidikan bermutu tinggi bagi seluruh warga negara Indonesia secara optimal. Maka dari itu belajar adalah proses aktif yang membutuhkan bimbingan dan dorongan, dari pendidikan diharapkan tumbuh anak-anak didik bangsa Indonesia ini yang berkepribadian tangguh dalam mendukung dan melaksanakan pengembangan pembangunan nasional. Di sisi pendidikan juga diharakan mampu mengembangkan sikap, nilai, moral, dan keterampilan hidup bermasyarakat dalam rangka mempersiapkan warga negara yang berkualitas. Pendampingan belajar melalui usaha bimbingan belajar yang diperuntunkan oleh siswa untuk menunjang prestasi akademiknya melalui kegiatan Kuliah Pengabdian Masyarakat IAIN Langsa. Bimbingan belajar anak-anak Desa Balingkarang Aceh Tamiang sebagai salah satu cara alternatif untuk meningkatkan prestasi dan motivasi siswa dengan mendukung peran partsipasi orang tua, dewasa dan siswa sendiri dalam menumbuhkan semangat keberlangsungan siswa sekolah dasar di Desa Balingkarang Aceh Tamiang. Guna menunjang terselenggaranya program belajar secara baik dan kondusif. 

          Kegiatan KPM yang telah dilaksanakan di Desa Baling karang Aceh Tamiang sudah berjalan dengan baik dan sudah mampu memberikan edukasi dalam program kerja yang telah terlaksanakan. Kegiatan pemberdayaan pendampingan belajar, memberikan suatu ruang dalam proses penyadartahuan kepada peran orang tua atau dewasa dalam pentingnya sebuah pendidikan bagi anak atau siswa walau terhalang adanya kondisi masa saat ini yaitu pandemi Covid-19 tidak menutup jalannya untuk menimba ilmu, keberlangsungan kebutuhan akan motorik siswa terus berkembang sesuai dengan usia siswa sendiri, sehingga dalam upaya penerapan program belajar dari rumah mampu mengkonstruk pengetahuan-pengetahuan yang didapat dengan kegaiatan pemberdayaan pendampingan belajar siswa yang tidak terbatas akan ruang dan waktu dalam proses keberlangsungan pendampingan belajar tersebut. Kegiatan pendampingan belajar dari rumah diharap mampu untuk membangun semangat belajar siswa di masa pandemi Covid-19 untuk tetap menimba ilmu pendidikan yang anyam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun