Mohon tunggu...
hanifah insani
hanifah insani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi UIN salatiga

Salam, saya ingin menyampaikan pesan sedikit untuk para pembaca yang saya cintai. "Apabila kita berhenti karena takut gagal, itu berarti kita telah membatasi kemampuan, potensi dan keberuntungan kita sendiri."

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kisah Ibnu Mas'ud dan Lantunan Al Qurannya

24 Juni 2022   13:20 Diperbarui: 24 Juni 2022   13:28 498
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ibnu mas'ud atau yang Bernama asli Abdullah ibnu mas'ud adalah sahabat nabi Muhammad orang keenam yang masuk islam setelah nabi Muhammad dakwah ke mekkah. Ibnu mas'ud juga sahabat nabi sejak remaja atau pada saat nabi menggela kambing-kambingnya. Alasan ibnu mas'ud menjadi sahabat nabi salah satunya adalah ketika nabi memerah susu kambing betina (dalam salah satu riwayat menyebutkan bahwa domba tersebut belum kawin) lalu nabi Muhammad memulai dengan ucapan ''Bismillahirrohmanirrohiim''. 

Pada saat itulah Abdullah ibnu mas'ud merasa tercengan bahkan takjub dengan apa yang telah dilakukan nabi dan dia pun ingin mempelajarinya juga. Abdullah ibnu mas'ud adalah penggelama domba juga namun domba yang ia gembala adalah milik salah satu pembesar kaum quraisy yang Bernama " Uqbah bin abi mu'ith". Singkat cerita ketika para sahabat-sahabat rasulullah berkumpul, ada seseorang yang tiba-tiba berkata "Demi Allah, sungguh kaum quraisy belum pernah mendengarkan lantunan alquran yang dibacakan kepada mereka. 

Lalu siapakah yang berani membacakan dan mendengarkan alquran kepada mereka ( kaum quraisy)?" dengan lantangnya Abdullah ibnu mas'ud menjawab " AKU!!" Para sahabat nabi yang berkumpulpun sontak menjawab " tapi kami mengkhawatirkan mu wahai ibnu mas'ud, kami menghendaki seorang laki-laki yang mempunyai keluarga besar agar bisa melindunginya dari kaum quraisy jika nanti menganggu.'' Lalu ibnu mas'ud pun menjawabnya ''jangan khawatirkan aku, karena pasti Allah akan melindungiku."

Kemudian tak lama setelah itu Abdullah ibnu mas'ud ini pun beranjak pergi ke Kabah dan dia sampai di Maqam Ibrahim pada waktu dhuha atau pagi menjelang siang. Ketika itu para kaum quraisy sedang berkumpul, dengan gagah berani Abdullah ibnu mas;ud pun langsung mmebacakan ayat-ayat alquran pada saat itu dia membaca ayat pertama surat Ar-rohman dengan suara yang sangat lantang. 

Ya, kaum quraisy yang sedang asyik berkumpul itupun langsung tercengan ketika mendengar ibnu mas'ud melantunkan ayat suci alquran itu. 


Mereka bingung dan merasa tidak percaya dengan apa yang telah ibnu mas'ud lakukan dihadapan mereka. Para kaum quraisy itupun berkata " apa yang telah diucapkan oleh Ibnu ummi ma'bad (Abdullah ibnu mas'ud)? Apakah dia membaca sebagian dari ayat alquran yang telah dibawa oleh Muhammad?" Tanpa berlama-lama dan membuang waktu para kaum quraisy yang berkumpul itupun segera berdiri dan mendatangi Abdullah ibnu mas'ud lalu mereka langsung memukuli wajah ibnu mas'ud dengan keras. 

Tanpa menghiraukan pukulan tersebut ibnu mas'ud pun tetap melantunkan ayat suci alquran hingga beberapa ayat telah dia baca. Kemudian ibnu mas'ud Kembali kepada para sahabat-sahabatnya dalam kondisi wajah dan tubuh yang dipenuhi dengan luka. Para sahabat berkata " nah, inilah yang telah kami khawatirkan terhadapmu'' dia pun menjawab ''tidak ada yang lebih mudah bagiku saat ini selain menghadapi musuh Allah itu, jika kalian mau besok aku akan melakukan hal yang sama kepada mereka (kaum quraisy)" para sahabat menjawab lagi " cukup! Kamu telah memperdengarkan apa yang mereka tidak sukai (alquran). 

Seperti itulah ibnu mas'ud, Allah telah menghendakinya dan Allah ingin memberikannya dengan mengkaruniai kemahiran dalam melantunkan ayat suci alquran dengan sangat indah didengarkan dan dapat memahaminya dengan mendalam. Rasulullah pun juga berpesan kepada para sahabat-sahabatnya untuk mengikuti bacaan alquran dan mulai belajar dengan Abdullah ibnu mas'ud  itu. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun