Mohon tunggu...
Hanifah Harviatulhaq
Hanifah Harviatulhaq Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Psikologi

Seorang mahasiswi psikologi di Universitas Islam Negeri Bandung. Tertarik dengan kesehatan mental, gangguan dan masalah yang terjadi pada diri sendiri atau orang sekitar. Sangat senang mendengar orang bercerita tentang masalahnya, dan berharap dengan mendengar mereka bercerita, mereka terbantu dan memiliki regulasi emosi yang lebih baik

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Toxic Relationship : Ketika dua orang 'sakit' bertemu

18 Januari 2025   06:05 Diperbarui: 18 Januari 2025   06:05 21
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kesehatan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Schantalao

Capek ga sih ada di hubungan toxic yang tiap minggunya berantem? Mempertanyakan kelayakan ? Terus-terusan dihadapkan dengan perdebatan? Ngerasa ga ada kesamaan tapi masih sayang? Ngasih effort terus-terusan tapi masih aja ngerasa kekurangan? Excited sendirian? Berjuang mati-matian tapi malah makin banyak perbedaan? Bertahan sakit meninggalkan juga apalagi? 

Kira-kira apasi yang terjadi di dalam hubungan yang toxic atau toxic relationship ini? Kok bisa banyak banget orang yang terjebak sama toxic relationship?.. 

Kira-kira kenapa? 

Jawabannya adalah ya karena di dalam hubungan yang toxic ada dua orang yang "sakit", sakit apa? Mental! 

ini bukan sakit mental sesuai diagnosis ya.. Tapi pada nyatanya orang yang kebingungan dan kesakitan di dalam diri mereka sendiri akan sulit untuk melepaskan dan menerima kenyataan.. 

Mereka tidak tau arti "hubungan" yang sebenarnya sehingga mereka hidup di dalam "harapan" yang mereka buat sendiri tanpa realistis pada kenyatan. Mereka yang "sakit" akan menganggap bahwa hubungan dan pasangan harus seperti ini, harus seperti itu dan sesuai sama apa yang mereka mau tanpa mau melihat pov lain karena mereka merasa bahwa mereka sudah melakukan usaha yang mereka anggap itu yang dibutuhkan (padahal itu belum tentu yang pasangannya mau).. Ketika hal ini terjadi dan ternyata pasangan nya tidak sesuai atau tidak memberi feedback dengan apa yang diharapkan ya tentu saja akan terjadi "ternyata berjuang sendirian semenyakitkan ini ya?" Yang padahal "ngertii" pun tidak dilakukan.. Yang pada akhirnya terjadilah itung-itungan effort dalam hubungan. "aku udah berjuang ini" "aku udah berusaha ini" "tapi aku udah lakuin apapun buat kamu" Yaps, itulah perdebatan antara dua orang sakit yang masing-masingya merasa kesakitan..

Tau ga si pernyataan tentang "aku mau punya pacar biar ada yang sayang" "aku mau punya pacar biar diperhatiin" bla bla bla.. Nah ini sedikit gejala gejala nya. PADAHAL PADA FAKTANYA KITA BISA MELAKUKAN PERHATIAN DAN KASIH SAYANG SAMA KITA SENDIRI :) 

Kebanyakan tapi tidak semua, case ini terjadi pada perempuan.. Laki-laki andilnya adalah menjadi "tempat berlindung". Oh tentu, karena laki-laki dari awal memang memiliki insting "superior" dan ingin melindungi, makanya sering ada perkataan "Kalo ada apa-apa aku ada di sini" "Ayo aku bantu kamu" ehe.. Perempuan sebaliknya.. (Bisa lihat ceramah Ustadzah Aisyah Dahlan).. Yang sayangnya, kalo dua orang ini "sakit" tentu cara kerja dalam hubungannya akan berbeda.

Itulah kenapa ada pepatah yang mengatakan "Sebelum mencintai orang lain, kamu harus mencintai diri kamu sendiri". Ini bukan sekadar kalimat simpel yang ya.. yaudah.. Ini beneran harus dipahami bahwa apa yang dimaksud mencintai diri sehingga kita bisa menjaga agar tidak masuk dalam relationship ini..

Ya kata lainnya, kalo kamu sakit ya sembuhin diri kamu dulu bukannya nyari orang buat bantu dan ngertiin kamu.. 

Analoginya kalo sakit fisik, tangan kamu kena pecahan kaca.. Yang harus dilakukan adalah "pengobatan" bukan nyari orang yang ngerti kamu buat bantuin suapin makan, bantuin masak dan lain sebagainya.. Kalo kamu ga bisa makan karena tangan kamu luka ya jangan maksa orang lain buat ga makan juga atau maksa orang lain buat suapin kamu makan.. Jangan nyari pasangan yang akan bisa sabar dan nerima kamu sakit "apa adanya" dan mau bantuin kamu makan dsb.. Kebayang ga? itu tangan kena pecahan kaca, sakit, berdarah, bukannya nyari pengobatan malah nyari orang buat nerima kamu apa adanya dan rela suapin makan "seumur hidup". Yang harus kamu lakukan adalah BEROBAT, kalo kamu sembuh makan sendiri bisa, masak sendiri bisa.. Ga perlu orang lain yang lakukan.. Terkadang, memang ada beberapa hal yang harus kamu lakukan sendirian.. Tanpa teman, keluarga ataupun pasangan, hanya kamu dan tuhan..

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun