Mohon tunggu...
Hanifah Az Zahra Hasoloan
Hanifah Az Zahra Hasoloan Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Guratan Tinta Menggerakan Bangsa

20 Agustus 2023   21:14 Diperbarui: 21 Agustus 2023   00:01 109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pemerataan Transportasi Umum Berbasis Rel di Indonesia untuk Mengurangi Polusi Serta Kemacetan

Kota-kota besar di Indonesia identik dengan kemacetan panjang yang sering terjadi di ruas jalannya. Terkadang kemacetan tersebut membuat Anda kesal karena membuang waktu Anda. Pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk mengatasi kemacetan, namun hasil yang didapatkan masih belum maksimal.

Kemacetan merupakan kondisi tersendatnya hingga berhentinya arus lalu lintas. Biasanya hal ini terjadi karena menumpuknya jumlah kendaraan yang ada melebihi kapasitas jalan. Kemacetan sering terjadi pada jam-jam sibuk seperti di pagi hari saat Anda akan berangkat kerja atau sore hari ketika Anda pulang kerja.

Mungkin kita sudah bosan dengan yang namanya Kemacetan. Indonesia sedang menghadapi masalah menahun yang tak kunjung usai, yaitu mengenai kemacetan dan polusi. Indonesia merupakan salah satu negara padat penduduk yang banyak menggunakan transportasi kendaraan bermotor, yang mana itu semua dapat menimbulkan banyak polusi udara maupun polusi suara.

Polusi yang terjadi disebabkan oleh kendaraan bermotor. Pembakaran bahan bakar kendaraan bermotor yang tidak efisien dan tidak sempurna akan menghasilkan banyak bahan yang tidak diinginkan dan meningkatkan pencemaran. Akibatnya udara menjadi tercemar sementara itu dalam proses pembakaran banyak digunakan oksigen, pada pembakaran yang sempurna memakan jumlah oksigen yang memadai dan komposisi bahan bakar yang cocok dan hanya mengeluarkan karbondioksida sedangkan pada pembakaran tidak sempurna dapat menghasilkan bahan pencemar misalnya jelaga dan karbon monoksida.

Selain itu kendaraan bermotor juga menimbulkan polusi suara dari knalpot yang dikenakannya tidak sesuai standart sehingga dapat mengganggu pendengaran gangguan pada lingkungan yang diakibatkan oleh bunyi atau suara yang mengakibatkan ketidaktentraman makhluk hidup di sekitarnya.

Dengan berkembangnya kota di Indonesia yang semakin pesat tentunya juga mengakibatkan bertambahnya volume penduduk. Penduduk disuatu kota pasti tidak hanya berdiam drii saja, mereka butuh transportasi untuk menunjang mobilisasi mereka ke tempat kerja, sekolah, maupun untuk berbisnis yang berbeda-beda. Pada akhirnya volume penggunaan transportasi pribadi di jalanan meningkat, maka dari itu perlu adanya inovasi baru berupa pemerataan transportasi umum berbasis rel di Indonesia yang diharapkan dapat mengurangi polusi serta kemacetan.

Seperti yang bisa kita lihat saat ini di daerah Ibu kota pemerintah sudah mulai menyediakan KRL & MRT sebagai alat transportasi yang dapat digunakan oleh semua warga dengan harga yang terjangkau walau dengan jarak yang jauh. Pemerataan transportasi umum berbasis rel di Indonesia ini merupakan langkah yang berpontesi baik untuk mengurangi polusi udara serta kemacetan.

Ada beberapa keuntungan yang dapat dipertimbangkan dengan adanya transportasi rel sebagai berikut Pertama, dapat menurangi polusi udara karena umumnya transportasi rel ini lebih ramah lingkungan daripada transportasi berbasis jalan. Kedua, mengurangi kemacetan karena sebagian besar perjalanan akan dialihkan dari jalan raya ke rel yang memiliki kapasitas untuk menampung lebih banyak, sehingga jika kemacetan terminimalisir dapat dipastikan tinggat stress para pengguna transportasi juga dapat diminimalisir.

Ketiga, Dapat menghubungkan baik antar kota maupun antar pulau secara lebih efisien. Keempat, dapat menghemat energi karena dapt membantu mengurangi penggunaan bahan bakar fosil yang sudah mulai langka dan mengurangi dampak negatifnya kepada lingkungan sekitar. Kelima, Mendukung pengembangan wilayah yaitu dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan investasi.

Dalam rangka mengimplementasikan program ini, perlu kerjasama antara pemerintah, sektor swasta,dan masyarakat. Pemerintah harus memiliki komitmen yang kuat untuk memprioritaskan program transportasi berbasis rel sebagai bagian dari solusi yang dapat digunakan jangka panjang untuk masalah polusi dan kemacetan di Indonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun